Suara.com - Setelah memantau penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP 223 Pasar Rebo, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memantau penggunaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang juga masuk dalam program pemerintah pusat, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014).
Saat Jokowi blusukan ini, salah seorang warga, Asih (54), menanyakan proses pengambilan obat menggunakan BPJS yang cukup rumit. Dia mengaku bahkan harus tiga kali bolak-balik ke rumah sakit guna mengambil obat jantung untuk dirinya.
"Pak, saya ambil obat jantung mesti sebulan tiga kali bolak-balik, Pak? Kok bisa, Pak?" tanya Asih yang mengaku merupakan warga Cibubur.
"Sekarang udah ndak gitu prosesnya. Bisa langsung satu kali sebulan. Mulai bulan depan mungkin," jawab Jokowi.
Jokowi lantas mengatakan, memang tidak semua obat masuk ke dalam BPJS. Oleh karena itu menurutnya, harus didata ulang. "Memang tidak semua obat (jantung) masuk ke BPJS," jelas Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi pun mengaku belum tahu bagaimana solusi dari permasalahan KJS dan BPJS ini. Sebab menurutnya, kedua kartu ini tidak bisa digunakan bersamaan. "Saya juga belum tahu banyak (soal BPJS). Itu kan ada di pemerintah pusat," kata dia.
"KJS dan BPJS memang masih ada selap-selip. Itu (akan) dicari jalan keluarnya. Enggak mungkin digunakan keduanya," tuturnya.