Suara.com - Sekitar 50.000 pengunjuk rasa beraksi di tengah kota Moskow, memprotes intervensi Pemerintah Rusia di Ukraina, Sabtu (15/3/2014), atau sehari sebelum digelarnya jajak pendapat di Krimea.
Dengan membawa bendera Ukraina dan Rusia, para pengunjuk rasa mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin, menarik militernya dari Ukraina. Menurut mereka, intervensi Rusia terhadap Ukraina sama dengan penganeksasian Nazi atas Sudetentaland, sebelum Eropa terlibat dalam Perang Dunia II.
Tak hanya itu, para pengunjuk rasa pun meneriakkan slogan-slogan yang mendukung penggulingan mantan Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych.
Seorang pengjung rasa yang berprofesi sebagai Profesor, Yelena Orlova, 47, mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan kebijakan Putin. "Saya menentang pencaplokan Krimea. Saya kira Rusia harus menghormati kedaulatan Ukraina," ujarnya.
"Ukraina adalah negara sahabat dan kita tidak akan mengizinkan mereka (pemerintah) menggerakkan kita ke dalam satu perang yang membunuh saudara."
Dilaporkan bahwa unjuk rasa ini dikawal ketat oleh sekitar 3.000 polisi. Meski demikian, sejauh ini, belum dilaporkan adanya 'gesekan' antara pengunjuk rasa dengan aparat keamaman. (Antara/AFP)