Suara.com - Nasib 239 orang yang berada di pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 belum diketahui sampai Kamis (13/3/2014).
"Anak dan menantuku seharusnya pulang hari ini," kata seorang ibu bernama Kamariah Sharif (55).
"Isteri saya sangat merindukan mereka (anak dan menantunya). Itulah yang membuatnya terus menangis," kata Zamani Zakaria (56), bapak dari Mohd Razahan (23). Razahan adalah satu dari 239 orang yang berada di pesawat yang hilang.
Zamani mengatakan Kamariah menangis terus menerus di dalam hotel.
Kamariah selalu menatap foto Razahan yang ia simpan di memori telepon seluler.
Razahan adalah anak sulung dari pasangan Zamani dan Kamariah. Sebelum hilang bersama pesawat yang ditumpangi, Razahan dan istrinya (Norli Akmar Hamid) ingin bulan madu ke Beijing.
Sebelumnya, Razahan dan Norli yang menikah pada 6 Oktober 2012 itu ingin bulan madu ke Cameron Highland. Tapi, rencana itu tidak kesampaian, akhirnya mereka memutuskan pergi ke Beijing.
Sampai hari keenam, pemerintah Malaysia belum berhasil menemukan lokasi pesawat.
Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan pencarian akan diperluas ke Laut China Selatan dan Selat Malaka dengan melibatkan 12 negara.
Malaysia Airlines MH370 yang membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi, dan 12 awak, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3/2014). Dari 227 penumpang, tujuh di antaranya warga Indonesia. (Antara)