Suara.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan posko pengungsian dan jalur evakuasi warga yang bermukim di wilayah terdekat dari puncak Gunung Slamet. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi kemungkinan meningkatnya status gunung.
Komandan Komando Distrik Militer 0702/Purbalingga Letnan Kolonel Infanteri Agustinus Sinaga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan jalur evakuasi ke berbagai titik.
"TNI dan Pemkab Purbalingga sudah siap mengevakuasi warga ke berbagai titik. Titik evakuasi pertama adalah masjid-masjid terdekat, balai desa sampai dengan kecamatan. Apabila dirasa masih membahayakan, para pengungsi akan dievakuasi ke Stadion Goentoer Darjono dan GOR Mahesa Jenar Purbalingga yang ada di pusat kota," katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Purbalingga, Imam Subijakto menyatakan pihaknya kini tengah fokus dengan persiapan teknis.
"Saat ini, kami fokus dengan persiapan teknis serta berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk menyiapkan masker, obat-obatan, dan posko kesehatan. Jalur evakuasi juga sudah disiapkan oleh TNI dan tim SAR," kata Imam Subijakto saat memantau kesiapan tim siaga bencana, di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Rabu (12/3).
Imam menambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Selain itu ia juga terus mengoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas tersebut.
"Walaupun statusnya baru 'Waspada' (level II), saya mengimbau masyarakat tetap dalam kondisi waspada. Warga terdekat khususnya Dukuh Bambangan dan sekitarnya diminta tetap berhati-hati dalam aktivitasnya. Karena sewaktu-waktu peningkatan status bisa saja terjadi," tambahnya. (Antara)