Pengusaha Michael Bimo: Pak Jokowi Itu Lugu dan Polos

Siswanto Suara.Com
Rabu, 12 Maret 2014 | 16:25 WIB
Pengusaha Michael Bimo: Pak Jokowi Itu Lugu dan Polos
Pengusaha Michael Bimo Putranto (suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama pengusaha Michael Bimo Putranto belakangan menjadi sorotan media massa setelah muncul kasus proyek pengadaan bus Transjakarta karatan.

Michael Bimo disebut-sebut dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Selain itu juga disebut-sebut menjadi tim sukses Jokowi ketika maju ke bursa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

Michael Bimo diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Ia sudah 19 tahun menjadi kader partai yang dipimpin Megawati Sukarnoputri.

"Saya sendiri kaget, mungkin ada orang yang tidak suka dengan saya, orang merasa sakit hati dengan saya ataupun Pak Jokowi dan menghubung-hubungkan. Ini, kan tahun politik jadi kita harus waspada," kata Michael Bimo di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Hari ini, Michael Bimo datang ke Balai Kota untuk minta klarifikasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pernah menuding Michael Bimo kerap menggunakan kedekatannya dengan Jokowi untuk 'bermain' proyek.

Bimo membantah tudingan yang ditujukan padanya. Mulai dari memanfaatkan kedekatan dengan Jokowi 'main' proyek, menjadi tim sukses Jokowi, sampai hubungan dengan mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono.

"Saya menyangkalnya. Saya ingin luruskan, kan tidak mengenakkan bagi diri saya jadi saya memberanikan diri ke sini (Balai Kota), seperti itu," tuturnya.

Kedekatan dengan Udar, kata Michael Bimo, sebatas teman. Dia kenal Udar ketika menunggu Jokowi di ruang tunggu kantor Jokowi. Dalam pertemuan singkat itu, Michael Bimo menyampaikan ide untuk memecahkan masalah kemacetan di Jakarta.

Selain itu, Michael Bimo tidak membantah ada pembicaraan dengan Udar terkait masalah pasar Blok G Tanah Abang. Dia mengaku tertarik membahas pasar Blok G atas dasar kesadaran sebagai warga Jakarta yang ingin memecah masalah macet di sekitar pasar. Pada waktu itu, Udar menjabat Kepala Dinas Perhubungan.

"Dulu ada isu pasar blok G, pernah ke blok G? Kasihan kan pedagangnya? Kita mempunyai ide kreatif, kontribusi positif, siapa yang mau memperhatikan Blok G? Saya bicara ke Pak Pristono soal blok G. Tapi ini bukan terkait tender. Pak Pristono orang saklek juga," kata Bimo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI