Suara.com - Meningkatnya status Gunung Slamet membuat jalur pendakian terpaksa ditutup. Namun sebanyak 24 pendaki masih tertahan di sejumlah pos pendakian. Para pendaki ini melakukan pendakian pada Senin (10/3/2014) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu status Gunung Slamet belum ditetapkan menjadi Waspada.
Status Gunung Slamet dinaikkan dari Normal (level I) ke Waspada (II) pada Senin (10/3/2014) malam pukul 21.00 WIB. Seperti dikutip lama situs jatengprov.go.id, peningkatan status tersebut setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, mencermati terjadinya gempa hembusan sebanyak 1.209 kali mulai tanggal 1 – 7 Maret 2014.
“Atas pemberitahuan dari PVMBG, maka pendakian ke Gunung Slamet sejak Senin malam dinyatakan ditutup sementara,” ujar Kabid Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Prayitno, Selasa (11/3/2014).
Jalur pendakian Gunung Slamet melalui pos Bambangan di Desa Kutabawa, kecamatan Karangreja, Purbalingga, menjadi wewenang dari pihak Dinbudparpora.
Para pendaki akhirnya berhasil turun pada Selasa (11/3) petang. Masing-masing 2 pendaki asal Tegal, 9 pendaki asal Pekalongan.
“Hingga Selasa (11/3) petang masih ada 24 pendaki yang masih berada di jalur menuju puncak Slamet. Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, jika sampai Selasa (11/3) malam belum turun, maka Tim SAR desa akan menjemput dan meminta para pendaki untuk turun,” tegas Prayitno.