Suara.com - Pakar maritim Malaysia, Jaffar Lamri, mengatakan menemukan pesawat terbang yang mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut merupakan pekerjaan yang sangat suit.
"Hal ini karena laut sangat luas dan dalam," kata Jaffar.
"Laut mungkin terlihat kecil di peta, tetapi laut adalah tempat yang sangat besar. Ini operasi yang membutuhkan teknologi yang paling canggih," kata Jaffar yang kini menjadi CEO lembaga konsultan bidang maritim.
"Kedalaman beberapa bagian dari laut Cina Selatan bisa mencapai 250 meter," katanya.
Jaffar menambahkan pesawat terbang dengan kecepatan tinggi, jika jatuh ke laut bisa berlokasi di mana saja. Semakin kecil puing pesawat, katanya, makin sulit pula untuk dideteksi radar.
"Sekarang, jika pesawat memang jatuh ke laut, tentu tenggelam," katanya. Ia mengingatkan bahwa arus besar di bawah permukaan laut akan membuat operasi bertambah sulit.
Namun, sejauh ini belum dapat dipastikan penyebab hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
Malaysia Airlines MH370 yang membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi, dan 12 awak, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3/2014). Dari 227 penumpang, tujuh di antaranya warga Indonesia. (The Star)