Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, pada Rabu (12/3/2014) pagi ini, akan mengawali rangkaian kunjungan kerjanya ke Jawa Timur (Jatim) dengan menyaksikan penyerahan secara simbolis miniatur pesawat CN235-200 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (DI) kepada Kementerian Pertahanan.
Dalam acara yang diselenggarakan di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Mako Armatim) Tanjung Perak, Surabaya itu, Presiden SBY juga berkesempatan melakukan inspeksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AL, dan akan memberikan arahan pada Rapat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafri Sjamsoedin mengatakan, saat ini industri alutsista Indonesia masih dalam kategori industri menengah. Namun, dalam waktu 10 tahun mendatang, ditargetkan masuk dalam industri canggih atau mandiri.
"Embrio swasembada bagian alat pertahanan negara itu sudah ada. Dimana kemandirian ini akan menjadi salah satu bahasan pada forum sidang perdana komite pertahanan, yang digelar di Surabaya," jelas Sjafri seperti dilansir dari laman Setkab.go.id.
Menurut Sjafri, hingga saat ini kebutuhan alutsista dalam negeri sudah dipenuhi industri pertahanan dalam negeri, meski masih pada skala teknologi menengah. Kini Kemenhan ingin membawa industri pertahanan dalam negeri itu ke arah industri skala canggih.
"Semua senjata, seperti mobilitas panser, truk semua (diproduksi) dalam negeri. Kebutuhan perorangan mulai helm sampai -aki dalam negeri. 10 tahun lagi kita mandiri dalam industri pertahanan," jelas Sjafri.