Penyebutan Nama Balotelli dalam Hilangnya Malaysia Airlines Diprotes

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 11 Maret 2014 | 15:25 WIB
Penyebutan Nama Balotelli dalam Hilangnya Malaysia Airlines Diprotes
Aksi protes Balotelli dengan menggunakan kaos bertulisan Why Always Me. (www.soccerplayerhg.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat penerbangan Malaysia menuai protes di media sosial karena menyebut salah satu penumpang yang menggunakan paspor palsu di Malaysia Airlines yang hilang mirip dengan pesepakbola Italia, Mario Balotelli.

Balotelli adalah pesepakbola Italia kelahiran Ghana yang kerap mendapat serangan rasis saat masih tampil membela Inter Milan dan juga Manchester City. Ketika membawa Manchester City menang 6-1 atas Manchester United, Balotelli menggunakan kostum dengan tulisan Why Always Me? sebagai bentuk protes atas tindakan rasis yang diterimanya.

Salah satu tweeps mengatakan,” Penyebutan nama Balotelli sebagai penggambaran fisik salah satu penumpang misterius di Malaysia Airlines adalah hal yang tidak sensitif.”

Kepala Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, ketika dimintai konfirmasi oleh wartawan tentang dua penumpang misterius itu mengatakan,” Anda ingin tahu salah satu penumpang itu seperti apa? Seperti Balotelli.”

Namun, otoritas Malaysia kemudian mengklarifikasi, penyebutan nama Balotelli tidak ada hubungannya dengan rasis.

“Saya tidak ingin berdiam diri soal ini, tetapi kebangsaan dan ras bukan hal yang sama,” kata Azharuddin.

Awalnya, beredar informasi bahwa dua penumpang Malaysia Airlines yang menggunakan paspor palsu mempunyai wajah Asia. Namun, informasi itu langsung dibantah oleh Kepala Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman dengan mengatakan wajah salah satu penumpang itu seperti Balotelli.

Pesawat Malaysia Airlines yang hilang, Sabtu (8/3/2014) membawa 239 penumpang, termasuk dua orang bayi. Otoritas penerbangan di Malaysia menduga hilangnya pesawat Malaysia Airlines terkait dengan aksi teror. Ini menyusul ditemukannya dua penumpang pesawat yang menggunakan paspor palsu. (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI