Suara.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang semula di level I atau Normal menjadi level II atau Waspada.
"Ini terhitung sejak Senin (10/3) malam pada pukul 21.00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (11/03/2014) seperti dikutip dari Antara.
Sutopo menjelaskan bahwa peningkatan kegempaan yang berasal dari aktivitas Gunung Slamet sudah berlangsung sejak Minggu (2/3). Peningkatan kegempaan itu, katanya, dirasakan di lima kabupaten di wilayah Gunung Slamet, yakni Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga.
Tercatat sejak Sabtu (8/3) hingga saat ini PVMBG mencatat telah terjadi 441 gempa embusan dan sembilan kali gempa vulkanik dangkal.
"Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik. Rekomendasi masyarakat, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet," ujar Sutopo.
Peningkatan aktivitas vulkanik terakhir Gunung Slamet terjadi pada Mei dan Juni 2009, yang ditandai dengan keluarnya lava pijar. Berbagai gunung berapi yang saat ini berstatus Waspada, yaitu Slamet, Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci. (Antara)