Suara.com - Pemerintah Malaysia telah meminta bantuan Pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung pencarian dan pertolongan terhadap hilangnya Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 saat menempuh perjalananan dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (RRT), Sabtu lalu.
“Panglima Tentara Malaysia telah berkomunikasi dan meminta bantuan kepada pemerintah RI melalui Panglima TNI, KSAL daan KSAU untuk dukungan pencarian dan pertolongan,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto melalui pesan singkatnya Minggu (9/3/2014).
Menurut Menko Polhukam, TNI telah merespon permintaan itu dengan baik, dan segera deploy untuk perbantuan SAR.” Unsur-unsur TNI yang akan terlibat nantinya akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia,” ungkap Djoko.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan, terkait permintaan tersebut, TNI AL telah mengirim pasukan khusus untuk SAR, dengan KRI Sutanto - 377, KRI Krait - 827, KRI Matacora - 823, KRI Tarihu - 829, KRI Siribua – 859, dan 1 Pesawat intai maritim.
Menurut Untung, kelima KRI dan satu pesawat intai itu sudah berangkat sejak Minggu (9/3) pagi ini, dan diperkirakan telah tiba di lokasi titik terakhir pesawat Malaysia Airlines melakukan kontak terakhir.
Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, telah hilang kontak sejak Sabtu (8/7) pagi. Pesawat ini mengangkut 239 penumpang (termasuk 12 awak pesawat), di mana 7 diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).