Suara.com - Pesawat milik maskapai Malaysia Airlines yang hilang di lautan Vietnam dilaporkan sempat berbalik arah sebelum hilang dari deteksi radar, demikian diungkap sumber dari militer Malaysia, Minggu (9/3/2014). Laporan itu menambahkan aura misterius di balik nasib pesawat yang membawa 239 penumpang tersebut.
Lebih dari 36 jam setelah kontak terakhir dengan pesawat bernomor penerbangan MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur, ke Beijing, Cina, otoritas terkait Malaysia mengatakan telah memperluas are pencarian yang berlokasi di sekitar lautan Vietnam dan Malaysia.
Pihak berwenang juga menyelidiki setidaknya dua penumpang yang diduga menggunakan dokumen identitas palsu.
Sementara itu, terkait dugaan bahwa keamanan di bandara-bandara Malaysia sangat mudah ditembus, Perdana Menteri Najib Razak berjanji akan mengevaluasinya kembali.
"Kami akan lebih memperketatnya bila perlu, karena sekarang kami belum tahu penyebab kecelakaan itu," kata Razak seperti dikutip Reuters.
Hingga kini sudah ada empat penumpang yang dicurigai terlibat dalam hilangnya pesawat jenis Boeing 777-200ER itu. Menurut daftar penumpang yang dikeluarkan Malaysia Airlines ada dua penumpang yang menggunakan paspor curian. Paspor pertama atas nama Christian Kozel, warga Austria dan paspor kedua milik Luigi Maraldi, warga Italia. Keduanya tidak ada di dalam pesawat. Paspor mereka dilaporkan dicuri di saat berada Thailand dua tahun lalu.
Menurut laporan BBC orang yang menggunakan kedua paspor itu membeli tiket bersama-sama dan berencana terbang ke Eropa dari Beijing. Itu artinya mereka tidak membutuhkan visa Cina.
Sementara itu Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein, mengatakan pihaknya tengah memeriksa identitas dua penumpang lain, selain dua orang yang menggunakan paspor Austria dan Italia tadi.
"Keempat nama itu sudah ada pada saya. Saya sudah memberikannya kepada intelijen kami dan meminta bantuan kepada badan intelijen asing," kata Hussein yang juga menteri pertahanan Malaysia itu.
"Kami melihat segala kemungkinan," imbuh dia.
Menurut data daftar penumpang yang dikeluarkan Malaysia Airlines, sebanyak 153 penumpang merupakan warga Cina, 38 warga Malaysia, 7 warga Indonesia, 6 warga Australia, 5 warga India, 4 warga Prancis, 3 warga Amerika Serikat, 2 warga Selandia Baru, 2 warga Ukraina, 2 warga Kanada, dan masing-masing satu dari Rusia, Taiwan, Italia, Belanda, dan Austria. (Reuters)