Suara.com - Panglima Divisi II Kostrad Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan masyarakat korban letusan Gunung Kelud di Jawa Timur sangat memerlukan air bersih.
"Korban letusan Kelud sangat membutuhkan air bersih. Itu yang masih kurang saat ini, selain untuk kebutuhan sehari-hari, air juga diperlukan untuk kembali bercocok tanam," ujar Mayjen Agus usai acara Konser Kemanusiaan Untuk Kelud yang diselenggarakan oleh Artha Graha Peduli dan sejumlah musisi di Jakarta, Minggu (9/3/2014).
Saat ini, sambung Mayjen Agus, personelnya sedang terlibat dalam upaya normalisasi pipa air di tujuh dusun.
Dia berharap kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, sehingga ketujuh dusun tersebut dapat menikmati air bersih.
"Keadaan korban sudah membaik. Atap-atap rumah sudah diperbaiki. Tapi ada yang lebih penting yakni mengembalikan mata pencaharian mereka," tambah dia.
TNI menurunkan sekitar 1.500 personil beberapa saat setelah Gunung Kelud meletus.
"Mulai berangsur berkurang karena keadaan sudah membaik. Rencana ke depan hanya sekitar satu kompi saja," kata dia.
Mayjen Agus melanjutkan TNI siap bekerja sama dengan pihak manapun untuk membantu korban letusan Gunung Kelud.
Ketua Harian Artha Graha Peduli Indra S Budianto mengatakan korban Kelud membutuhkan banyak bantuan usai bencana.
Untuk itu, Artha Graha Peduli beserta para musisi tergerak untuk mengumpulkan dana yang nantinya akan disumbangkan pada para pengungsi.
"Kami berharap para korban bisa melanjutkan hidup dan mandiri," kata Indra.
Sebelumnya, pihaknya sudah menyumbang sekitar 10.000 genteng kepada para korban. Pihaknya juga menempatkan relawan di lokasi bencana.
Sejumlah artis ikut ambil bagian dalam konser kemanusiaan tersebut yakni Doddy Katamsi, Grass Rock, Oddie Agam, Power Slaves, Teddy Sujaya Project, Inka Christie, Tika Ramlan, DJ Una, Tony Q, Marthin Charter, dan lainnya.
Dana yang berhasil dikumpulkan, akan diserahkan langsung oleh para musisi kepada para korban bencana. (Antara)