Suara.com - Hingga Minggu (9/3/2014) sore ini, peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan (flight) MH370, masih juga belum jelas. Pihak berwenang Malaysia dan negara-negara terkait, begitu juga dengan badan internasional lain, masih berusaha memastikan keberadaan pesawat berpenumpang 227 orang tersebut.
Walaupun merupakan sesuatu yang seharusnya dihindarkan, kejadian hilang maupun jatuhnya pesawat sudah menjadi bagian dari sejarah manusia, sejak pertama kalinya pesawat digunakan. Banyak yang memang jelas di mana, kapan, kenapa, dan bagaimananya. Namun banyak juga yang masih menyisakan misteri, bahkan sampai saat ini.
Berikut 10 kejadian pesawat jatuh maupun hilang yang dianggap paling misterius sepanjang sejarah manusia, hingga saat ini, sebagaimana dirangkum oleh situs Mirror.co.uk:
10. Hilangnya Amelia Earhart saat mengelilingi bumi
Penerbang pionir Amerika Serikat (AS), Amelia Earhart, diketahui menghilang bersama pesawat Lockheed Electra yang dibawanya, pada 2 Juli 1937. Saat itu, bersama navigator Fred Noonan, dia tengah dalam misi terbang mengelilingi bumi. Earhart adalah perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudera Atlantik, namun diketahui hilang di sekitar Pulau Howland, di pertengahan Lautan Pasifik.
Belakangan, berbagai teori dari para peneliti maupun penyuka misteri, muncul terkait hilangnya Earhart dan pesawatnya. Mulai dari kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut, ditangkap pihak Jepang karena menjadi mata-mata Presiden Franklin D Roosevelt, selamat dari penerbangan itu dan pindah ke New Jersey lalu berganti nama, hingga teori diculik alien seperti disinggung dalam salah satu episode "Star Trek: Voyager" tahun 1995.
9. Pesawat militer Glenn Miller yang hilang di atas Selat Inggris
Glenn Miller adalah seorang pemimpin big band legendaris, yang antara lain tampil bersama US Army Air Force Band beberapa kali di hadapan pihak Sekutu di Inggris pada musim panas 1944. Dia diketahui terakhir kali menginap di Milton Ernest, dekat Bedford, Inggris, pada 14 Desember 1944. Esoknya, dia ikut penerbangan untuk tampil di hadapan prajurit di Prancis, berangkat dari lapangan terbang RAF (AU Inggris) di Tinwood Farm, namun lantas menghilang saat di Selat Inggris.
Lagi-lagi, ada berbagai teori terkait menghilangnya Miller dan pesawat yang ditumpanginya itu. Oleh karena penerbangan masih dalam suasana perang, salah satu teori menyebut kemungkinan pesawat itu "terbakar tak sengaja". Hal ini lantaran sebelumnya sebuah pesawat Lancaster Bomber yang kabur dari penyergapan di Siegen, Jerman, diketahui melepas 100.000 bom di atas kawasan itu. Sementara teori lainnya yang lebih spekulatif adalah bahwa Miller selamat sampai ke Prancis, sebelum kemudian meninggal di sebuah brothel di Paris.
8. Flight 19 dan awal misteri Segitiga Bermuda
Inilah awal munculnya nama misterius Segitiga Bermuda, sebuah kawasan di antara titik Miami, San Juan (Puerto Riko) dan Bermuda. Semua diawali pada sore tanggal 5 Desember 1945, ketika rombongan latihan lima pesawat Navy Avenger di bawah kode Flight 19, dipimpin oleh instruktur penerbangan berpengalaman Charles Taylor, bertolak dari Fort Lauderdale, Florida.
Sekitar 1,5 jam sejak berangkat, para pilot melaporkan bahwa mereka mulai kehilangan arah, serta tak bisa mengenali tanda-tanda permukaan di bawah. Dalam sebuah komunikasi radio, Taylor memberitahu Pangkalan Udara AL di Fort Lauderdale bahwa kedua kompasnya tidak bekerja. Meski berbagi upaya dilakukan, pesawat-pesawat itu tak terselamatkan. Ketika cuaca memburuk, situasi kacau membuat para penerbang tak menemukan daratan, lalu jatuh ke laut, menewaskan total 14 penerbang dan kru dalam rombongan.
Yang lebih aneh lagi, salah satu pesawat yang kemudian dikirim untuk mencari rombongan latihan malang itu, juga malah menghilang. Pesawat PBM Mariner itu terbang mulai pukul 19.30 waktu setempat, namun sejak saat itu tak terdengar lagi kabarnya. Keseluruhan 13 orang di dalamnya pun kemudian dianggap telah tewas.
7. Star Dust dan kode Morse anehnya
Pesawat milik British South American Airways (BSAA) bernama Star Dust, sebuah versi sipil dari Lancaster Bomber, terbang dari Buenos Aires, Argentina, pada 2 Agustus 1947 pukul 13.46 waktu setempat, menuju Santiago, Cile. Pesawat yang mengarah ke rute di atas Pegunungan Andes itu kemudian hilang, dan menyisakan sejumlah besar pertanyaan.
Dipiloti oleh Reginald Cook, seorang pilot militer berpengalaman, pesawat itu tak pernah sampai ke Santiago. Namun sesaat sebelum menghilang, operator radio pesawat itu sempat mengirimkan satu pesan kode Morse aneh yang berbunyi "STENDEC".
Berbagai teori pun lantas bermunculan kemudian, terutama terkait pesan aneh dari pesawat itu. Mulai dari teori serangan UFO, hingga kemungkinan sabotase dan pengeboman terencana pesawat itu demi memusnahkan dokumen penting yang dibawa salah satu penumpangnya.
Teori yang paling memungkinkan adalah bahwa pesawat itu tanpa disadari mungkin tiba-tiba menabrak lereng pegunungan yang nyaris vertikal, sebelum kemudian puing-puingnya tertimbun oleh salju. Baru 50 tahun kemudian, dua pendaki Argentina tak sengaja menemukan beberapa bagian mesin dan robekan pakaian yang diyakini dari pesawat itu.
6. Star Tiger yang juga hilang di Segitiga Bemuda
Ini adalah pesawat lainnya milik BSAA. Terbang di tengah kondisi angin kencang, pesawat yang membawa 25 penumpang, termasuk pahlawan Perang Dunia II Marsekal Udara Sir Arthur Coningham, ini berangkat dari Santa Maria di Azores, menuju Bermuda, pada 30 Januari 1948.
Dalam perjalanannya yang diprediksi berdurasi 12 jam, pesawat terbang rendah demi menghindari terjangan angin, sembari mengikuti sebuah pesawat Lancastrian yang memandu dari gangguan cuaca. Namun pesawat pemandu itu ternyata tetap tertiup angin kencang, hingga harus terbang menempuh risiko dengan sisa bahan bakar menuju Bermuda. Pesawat itu akhirnya sampai dengan selamat pada sekitar pukul 4 pagi, namun tidak demikian dengan Star Tiger. Sosoknya tak kelihatan dan kabarnya tak pernah terdengar lagi.
Salah satu analisis menyebutkan bahwa lantaran rendahnya pesawat itu terbang, sebuah terpaan angin kuat kemungkinan mendorongnya ke laut. Kemungkinan lain adalah terjadi masalah pada altimeter, yang ditambah dengan keletihan pilot karena penerbangan panjang, membuat pesawat akhirnya justru jatuh ke laut.
5. Misteri Penerbangan Nomor 191
Yang ini tidak terkait satu penerbangan saja, tapi berhubungan dengan beberapa penerbangan bernomor 191, sepanjang lebih dari 40 tahun. Salah satunya tergolong kecelakaan paling mematikan dalam sejarah penerbangan AS, yaitu American Airlines Flight 191 yang jatuh pada tahun 1979. Jatuh hanya dalam hitungan menit sejak take-off dari Bandara Internasional O'Hare di Chicago, kecelakaan pesawat ini menewaskan semua penumpang (258) dan krunya (13 orang).
Tragedi penerbangan 191 lainnya melibatkan pesawat eksperimen X-15 flight 191, yang jatuh pada tahun 1967 dan menewaskan pilotnya. Lalu ada flight 191 milik JetBlue Airways yang mengalami kecelakaan pada 2012, di mana kaptennya sempat panik hingga harus dipegangi oleh sejumlah penumpang. Belakangan, beberapa maskapai yang percaya pada angka sial, tidak mau lagi memakai nomor penerbangan 191.
4. Misteri hilangnya pesawat Star Ariel
Ini lagi-lagi menyangkut sebuah pesawat di bawah maskapai BSAA, serta masih berkaitan dengan Segitiga Bermuda. Tepatnya, pesawat bernama Star Ariel yang masih sejenis dengan Star Tiger, ini terbang pada 17 Januari 1949, dari Bermuda menuju Jamaika. Bedanya, pesawat ini terbang dalam kondisi cuaca cerah tanpa turbulensi, namun sepanjang perjalanan terganggu oleh masalah komunikasi.
Star Ariel akhirnya tak sampai ke tujuannya. Upaya pencarian dan penyelamatan pun sia-sia, sebelum akhirnya dihentikan sama sekali pada 25 Januari, delapan hari sejak pesawat itu terbang. Sebuah investigasi kemudian mencatatkan kesimpulan penyebab kecelakaan "tak diketahui".
Namun begitu, Don Bennett, seorang mantan direktur di BSAA, mengklaim bahwa Star Ariel dan juga Star Tiger sebenarnya disabotase oleh pihak penyabotase era perang. Dia juga menuturkan bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris Clement Attlee-lah yang secara pribadi menyuruh penghentian penyelidikan atas kedua kecelakaan tersebut.
3. Tragedi flight 571 di Pegunungan Andes
Sebuah pesawat carteran milik AU Uruguay bernomor penerbangan 571, terbang membawa 45 penumpang dan kru, termasuk di antaranya tim Rugby Union dari Montevideo. Terkena cuara buruk, pesawat mengalami kecelakaan dan menabrak Pegunungan Andes.
Sebanyak 12 orang tewas di tempat saat itu, sementara 6 orang lagi tewas beberapa hari kemudian. Lantas, 8 orang lainnya tewas ketika sebuah longsoran salju menimpa reruntuhan pesawat di mana mereka berlindung. Namun di tengah kondisi yang sangat buruk itu, sisa 16 orang lainnya mampu terus bertahan hidup, khususnya dengan terpaksa menjadi kanibal memanfaatkan mayat penumpang lainnya yang telah mati.
Baru 72 hari kemudian mereka ditemukan, setelah dua di antaranya melakukan perjalanan 10 hari melintasi pegunungan dan berjumpa seorang pedagang Cile yang melintas. Orang itulah yang memberi mereka makanan dan kemudian menghubungi pihak berwenang. Kisah kecelakaan ini pun kemudian diangkat ke dalam film layar lebar pada tahun 1993 berjudul Alive.
2. Penerbangan nomor 990 EgyptAir
Pesawat EgyptAir dengan nomor penerbangan 990, yang bertolak dari Bandara Internasional John F Kennedy di New York, menuju Kairo, Mesir, pada 31 Oktober 1999, mengalami kecelakaan tragis. Pesawat Boeing 767 itu jatuh ke Lautan Atlantik di sebelah selatan Massachusetts, menewaskan keseluruhan 217 penumpang dan krunya, serta menyisakan sejumlah catatan aneh sekaligus misterius.
Gamil el-Batouty, co-pilot di penerbangan tersebut, dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual oleh seorang pejabat eksekutif EgyptAir yang juga menjadi penumpang di pesawat itu. Kepala pilot maskapai yang saat itu bertugas, Hatem Rushdy, lantas terdengar mengatakan kepada el-Batouty bahwa ini adalah "penerbangan terakhirmu", yang dijawab sang co-pilot dengan perkataan "ini juga penerbangan terakhirmu".
Belakangan, ketika sang pilot kepala meninggalkan tempatnya untuk ke toilet, rekaman penerbangan mencatat perkataan lirih el-Batouty. "Aku berserah kepada Tuhan," katanya, sebelum kemudian mematikan sistem autopilot dan mengarahkan hidung pesawat menukik ke bawah.
el-Batouty masih terdengar mengulangi lagi perkataannya itu seakan siap bunuh diri, dengan kondisi pesawat terus menukik. Sang kapten sempat kembali ke tempatnya, namun gagal mengembalikan pesawat ke posisi aman dan akhirnya jatuh menghajar permukaan laut.
Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS dalam hasil investigasinya menyimpulkan bahwa kecelakaan itu terjadi akibat tindakan dari el-Batouty. Namun mereka tidak menjelaskan apa sebenarnya motifnya.
1. Jatuhnya flight 447 Air France
Sebuah pesawat Airbus A330 dari Rio de Janeiro menuju Paris, terbang membawa total 288 penumpang dan kru, pada tahun 2009 lalu. Namun pesawat itu harus mengalami kecelakaan tragis di atas Lautan Atlantik, yang diyakini menewaskan semua orang di dalamnya.
Laporan akhir dari penyelidikan kecelakaan ini menyebut bahwa kristal es mengganggu silinder (mesin) pesawat tersebut, yang lantas membuat sistem autopilot-nya mati. Pilot dan kru pesawat sempat coba mengatasi situasi, namun tak berhasil, sebelum akhirnya pesawat harus jatuh ke lautan.
Dalam beberapa bulan upaya penyelamatan pasca-kecelakaan itu, sebanyak 50 mayat berhasil ditemukan di laut. Kotak hitam pesawat itu sendiri akhirnya berhasil ditemukan pada Mei 2011, ditambah sebanyak 104 mayat lainnya. Namun mayat 74 penumpang lainnya tak pernah bisa ditemukan. (Mirror.co.uk)