Identitas Palsu 2 Penumpang Malaysia Airlines Cuatkan Dugaan Baru

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 09 Maret 2014 | 04:55 WIB
Identitas Palsu 2 Penumpang Malaysia Airlines Cuatkan Dugaan Baru
Ilustrasi Boeing 777 milik Malaysia Airlines. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing hari Sabtu (8/3/2014) masih menjadi misteri. Kabar soal dua penumpang yang diduga menggunakan paspor curian mencuatkan dugaan adanya sabotase dalam peristiwa tersebut.

Kemungkinan itu diungkapkan John Goglia, seorang mantan anggota Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat. Badan ini bertugas menyelidiki berbagai kecelakaan pesawat. Menurut Goglia, tidak adanya sinyal darurat menandakan bahwa kemungkinan pesawat meledak akibat mengalami dekompresi atau hancur akibat bahan peledak.

"Kejadiannya pasti cepat karena tidak ada komunikasi," kata Goglia seperti dikutip Reuters.

Goglia juga menyinggung soal dugaan adanya penumpang yang menggunakan identitas palsu untuk naik ke pesawat tersebut. Menurut dia, kemungkinan besar ada bom dalam pesawat.

"Itu indikasi kuat," kata dia.

Jika memang benar ada penumpang yang naik ke pesawat dengan paspor curian, maka tidak bisa dipastikan apakah mereka masuk melalui pemeriksaan keamanan atau tidak.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Austria dan Italia membantah dua warganya ikut dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Nama kedua warga Austria dan Italia tersebut sebelumnya tercatat dalam manifes penumpang yang dikeluarkan MAS. Namun, nyatanya, keduanya berada di negaranya masing-masing dalam keadaan selamat. Paspor mereka dicuri saat sedang berkunjung ke Thailand di waktu yang berlainan.

Menurut keterangan CEO MAS, Ahmad Jauhari Yahya, pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu melakukan kontak terakhir dengan pengendali lalu lintas udara ketika sedang terbang di 120 mil laut dari pesisir timur Kota Bharu, Malaysia.

Flightware.com, sebuah situs pelacak penerbangan menunjukkan bahwa pesawat tersebut terbang ke arah timur laut setelah lepas landas dari Malaysia. Menurut situs tersebut, pesawat tercatat berada dalam ketinggian 35.000 kaki dan terus menambah ketinggian, sampai akhirnya hilang dari pantauan beberapa menit kemudian. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI