4 Kasus Tragis Penyekapan Pekerja di Indonesia

admin Suara.Com
Jum'at, 07 Maret 2014 | 14:49 WIB
4 Kasus Tragis Penyekapan Pekerja di Indonesia
Ilustrasi penjara (Freedigitalphotos/winnond)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekitar 12 perempuan asal NTT disekap serta dipaksa bekerja sebagai pembersih sarang burung walet di sebuah rumah milik Mohar di Jalan Brigjen Zein Hamid, Gang Family, Medan Johor. Salah seorang pekerja diketahui tewas karena diduga dianiaya.

Kepolisian baru berhasil mengevakuasi pekerja dari lokasi penyekapan rumah berlantai empat, Minggu (23/2/2014). Polisi juga sedang masih mendalami kasusnya dan memeriksa pemilik rumah sekaligus majikan rumah walet.

3. Perbudakan di Tangerang

Kasus penyekapan dan perbudakan di Tangerang ini paling ramai diberitakan media dan mendapat sorotan dari berbagai pejabat pemerintahan.

34 buruh pabrik panci disekap dalam ruangan tanpa ventilasi, dianiaya dan tidak diberi upah selama beberapa bulan. Berbagai bentuk penganiayaan yang mampir ke tubuh korban dari disiram air panas sampai dipukuli.

Kasusnya terungkap pada April 2013 setelah dua pekerja berhasil kabur dari pabrik pengolahan metal pembuat panci di Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang, Banten dan melapor ke Kepolisian Lampung. Kini kasusnya sudah masuk ke pengadilan.

4. Disekap untuk layani pelanggan salon dan spa

Sejumlah perempuan di bawah umur disekap dan terpaksa melayani pelanggan pijat di sebuah salon dan spa di sebuah ruko di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kasusnya terungkap menyusul salah satu pekerja berhasil melarikan diri saat menjalani pelatihan pijat pada Desember 2013 lalu. Korban mengaku dipaksa melayani kebutuhan seksual pelanggan salon.

Kepolisian akhirnya berhasil mengevakuasi 17 pekerja, Minggu (29/12/2013), di lokasi yang sengaja dijadikan tempat pelatihan pijat dan bakal disalurkan ke salon dan spa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI