Hampir sepekan suami istri ini mengungsi. Setelah keadaan aman, mereka baru pulang. Warga yang lain pun sudah mulai pulang dan mereka membersihkan puing-puing bangunan bekas terkena ledakan mortir. Ternyata, mortir yang beberapa waktu lalu jatuh di dekat rumah Yati masih ada. Karena takut meledak, warga minta anggota Marinir untuk mengamankannya.
"Empat orang Marinir yang mengambilnya. Mereka menggalinya," kata Yati.
Sebelum mortir berhasil diangkat dari dalam tanah, anggota Marinir melakukan sterilisasi terlebih dahulu. Kemudian, mereka mengecek kedalaman tempat jatuhnya mortir dengan menggunakan sebilah bambu. Ternyata dalamnya sekitar sepuluh meter.
"Digali hampir dua meter. Kemudian diangkat. Empat Marinir langsung membungkusnya dengan benda semacam busa dan digendong," kata Yati.
Panjang mortir tersebut sampai sekitar satu meter.
"Untung tidak meledak, kalau meledak bisa menghancurkan lima rumah kayaknya," Yati menambahkan.