Suara.com - Daerah pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, kian turun antara 7-8 sentimeter saban tahunnya. Hal itu diakibatkan maraknya penyedotan air tanah oleh masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengaku miris, dan terkejut dengan fakta yang dia dapatkan. Untuk mengantisipasi penurunan tanah yang semakin parah, Ganjar meminta kepada warganya untuk menyetop mengambil air tanah.
Tak cuma itu, Ganjar juga langsung memerintahkan Sekretaris Daerah Jateng, serta Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jateng untuk memantau dan menghentikan aksi warga.
"Air tanah memang terus disedot oleh warga. Hasilnya penurunan tanah di Semarang semakin parah dan berdampak luas," jelas Ganjar di Semarang, Kamis (6/3/2014).
"Saya kaget mendengar fakta itu," lanjutnya.
Kepala Dinas PSDA Jateng Prasetyo Budi Yuwono menuturkan bahwa nantinya masyarakat dapat menggunakan air PDAM dari Waduk Jatibarang yang segera dioperasikan bila penyedotan air tanah dilarang.
"Jika Waduk Jatibarang sudah dioperasikan nanti mampu menyuplai tambahan air baku hingga 1.050 liter per detik dan jika dihitung dengan jumlah penduduk Kota Semarang maka pasokan air masih mencukupi," ujarnya. (Antara)