Suara.com - Setiawati, wanita paruh baya yang datang ke RSAL Mintoharjo itu histeris, begitu mengetahui adiknya sudah tak bernyawa lagi, akibat menjadi korban ledakan gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pulau Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Imam Syafii, nama lelaki nahas itu. Ia menjadi satu-satunya korban meninggal dalam peristiwa tragis Rabu (5/3/2014) pagi tadi.
Awalnya, ketegaran mendampingi Setiawati saat menyambangi Mintoharjo. Di sana, wanita yang mengenakan kerudung itu langsung mengurut nama-nama korban di papan pengumuman.
"Lho, Ini kok ditulis Syadii, harusnya Syafii," kata Setiawati sambil menunjuk papan pengumuman, di RSAL Mintoharjo, Jakarta, Rabu (5/3/2014) petang.
"Syadii ibu," terang seorang perawat RS.
"Alamatnya, Bekasi utara bukan bu?" tanya wartawan kepada Setiawati untuk memastikan.
"Iya," ucap Setiawti pelan.
"Jenazahnya sudah dibawa istrinya setelah disalatkan sore tadi," celetuk seorang wartawan memberitahu.
Mendengar kalimat itu, Setiawati pun langsung gontai, hingga terjatuh. Sejurus kemudian, ia berteriak histeris, tak percaya akan kabar yang didapatnya.
"Tenang bu, tenang," kata seorang perawat.