Suara.com - Ledakan gudang amunisi milik TNI Angkatan Laut di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014) berawal dari kebakaran akibat korseleting listrik, demikian diceritakan Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.30 WIB," ujar Iskandar di RSAL Mintoharjo, Jakarta Selatan, Rabu, (5/3/2014).
Saat itu, percikan api muncul lantaran terjadi konsleting listrik di dalam gudang peluru. Sontak anggota seluruh penghuni di kompleks Pulau Dayung itu mencoba memadamkan api.
"Di TNI AL itu ada divisi peran kebakaran. Artinya seluruh orang di divisi itu (saat kejadian) menunju lokasi," kata dia.
Saat proses pemadaman api ini, ledakan pun terjadi dan anggota yang berkumpul pun terkena serpihan ledakan ini.
"Sifat amunisi itu kalau terkena panas cepat meledak," jelas Iskandar.
Gudang itu, kata Iskandar, memang berisi amunisi ringan untuk senjata laras pendek dan panjang. Gudang tersebut pun rusak hingga 70 persen. Dinding dan gentengnya roboh serta menimpa para aparat yang datang.
"Korban banyak yang terkena reruntuhan. Ada yang menimpa perut dan dada," tuturnya.
Akibat ledakan itu satu orang dinyatakan tewas, 87 menderita cedera, meski 15 orang di antaranya sudah dipulangkan karena hanya menderita luka ringan.