AC Mati, Penumpang TransJakarta Pukul Kaca Jendela

adminDoddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2014 | 11:25 WIB
AC Mati, Penumpang TransJakarta Pukul Kaca Jendela
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keinginan warga Jakarta untuk bisa menikmati angkutan umum yang nyaman seperti bak punggung merindukan bulan. Pelayanan angkutan umum masih jauh dari memuaskan. Angkutan bus TransJakarta salah satu contohnya. Moda transoportasi ini kerap menaikkan penumpang melebihi kapasitasnya dan pendingin udara sering tidak berfungsi.

Matinya pendingin udara di bus TransJakarta dialami Suara.com ketika naik dari halte Velodrom, Jakarta Timur. Udara di bus rute Pulo Gadung – Dukuh Atas itu tidak terlalu panas ketika Suara.com menaiki bus itu sekitar pukul 09.40 WIB. Mungkin karena jumlah penumpang yang tidak terlalu banyak.

Namun, setelah berhenti dari satu halte ke halte lainnya, penumpang mulai padat dan udara mulai terasa pengap. Kondisi jalanan di bawah jembatan Manggarai yang masih rusak membuat rute dialihkan melalui jalan Diponegoro.

Saat memasuki jalan Proklamasi, petugas TransJakarta sempat meminta maaf kepada penumpang karena AC yang tidak dingin. Permintaan maaf tersebut hanya ditanggapi para penumpang dengan “ngedumel”.

Udara yang semakin panas membuat sebagian penumpang mengeluarkan sapu tangan untuk mengelap keringat yang mengucur dari dahi. Sebagian lagi ada yang mengibaskan Koran yang dipegangnya menjadi kipas, hanya untuk sekadar mendapatkan angin.

Setelag bus melewati bioskop Metropolitan XXI, salah satu penumpang yang duduk di bagian tengah memukulkan salah satu tangannya ke jendela dan berteriak,”Buka pintunya, kami semua kepanasan, kami ini manusia, gimana sih.”

Teriakan penumpang itu langsung disambut oleh penumpang di bagian belakang.

“Buka Mbak pintunya biar angin bisa masuk, kami sudah “mateng” nih,” ujar penumpang yang duduk di bagian belakang.

Setelah diprotes, barulah supir membuka pintu bagian depan dan belakang. Udara yang menghembus dari luar sempat menenangkan penumpang.

“Dari tadi kek, pas udah kepanasan baru dibuka pintunya,” ujar salah satu penumpang yang berdiri di belakang Suara.com.

Namun, “AC alam” itu tidak berjalan lama. Saat bus melintas di depan Halte Gedung Wanita, supir bus memutuskan untuk memindahkan penumpang ke bus TransJakarta lain. Sambil ngedumel, salah satu penumpang berceloteh saat hendak pindah ke bus TransJakarta lainnya,”Gimana sih, kita diminta gak bawa nobil terus naik bus TransJakarta, tapi pelayanannya kayak gini.”

Penumpang bus TransJakarta jurusan Pulo Gadung – Dukuh Atas akhirnya tiba di halte terakhir di Dukuh Atas 2 pada pukul 11.00 WIB. Kalau dipaksa untuk “mandi sauna” di atas bus TransJakarta, apakah anda mau untuk beralih dari kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan umum ibu kota?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI