Suara.com - Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan divestasi Bank Mutiara yang sedang diproses di DPR RI harus terus dikawal.
Hal tersebut dinyatakan Faisal Basri dalam diskusi bertajuk "Transformasi Century ke Mutiara: Ada Apa di Balik Bailout Bank Mutiara Rp1,2 Triliun?" yang digelar Double Bay Lounge & Dinner, Ibis Budget Hotel, Jalan HOS Cokroaminoto 79, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/3/2014).
"Ada isu pembatasan terhadap kepemilikan asing. Ada juga isu beberapa upaya akan diusulkan agar Bank Mutiara sehat dan kuat, dengan metode penjualan yang maksimum," kata Faisal Basri.
Menurut Faisal Basri, DPR harus berdiskusi untuk divestasi yang sebaik-baiknya. Misalnya, kata Faisal, karena ada pembatasan kepemilikan asing, maka Bank Mutiara dibeli oleh bank-bank pemerintah atau bank-bank BUMN.
"Bank Mutiara sangat unik. Community Bank, hubungan bank dan nasabahnya seperti saudara. Saya pernah diajak ziarah ke kuburan, karena pimpinan Bank Mutiara setempat meninggal dunia karena dibunuh," tuturnya.