Matamata - Parlemen Rusia mengabulkan permintaan Presiden Vladimir Putin untuk melakukan intervensi militer ke Ukraina. Dengan suara bulat, parlemen menyetujui permintaan Putin yang diajukan dua jam sebelumnya pada hari Sabtu (1/3/2014) waktu setempat.
Putin menganggap intervensi militer tersebut perlu dilakukan untuk melindungi etnis Rusia dan personel militer yang bertugas di basis militer Rusia di wilayah Crimea.
"Karena situasi luar biasa di Ukraina dan adanya ancaman terhadap keselamatan jiwa warga Rusia dan rekan senegara, dan personel militer Rusia yang berbasis di Ukraina (Crimea), berdasarkan kesepakatan internasional... Saya mengajukan permintaan kepada Dewan Federasi Majelis Federal Rusia untuk menggunakan kekuatan militer Federasi Rusia di wilayah Ukraina hingga keadaan sosial dan politik di negara itu normal kembali," bunyi permintaan Putin kepada parlemen Rusia.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Grigory Karasin, yang ditunjuk Putin sebagai perwakilan resminya dalam masalah ini, mengatakan bahwa intervensi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Karasin juga tidak memberi tahu kapan langkah militer tersebut akan dilakukan.
Beberapa jam sebelum rencana Putin diajukan ke parlemen. Dunia internasional mendesak Rusia untuk tidak ikut campur dalam krisis yang tengah terjadi di Ukraina. Desakan tersebut muncul menyusul peringatan dari Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, kepada Rusia. (NBC News)