Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diajak blusukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ke sejumlah lokasi di Jakarta hari Kamis (27/2/2014). Menurut Ahok, blusukan ini ditujukan agar dirinya mempunyai persepsi yang sama dengan Jokowi.
Ahok malah berkelakar ketika disindir apakah blusukan hari ini bertujuan untuk memperkenalkan Ahok sebagai pengganti Jokowi yang kabarnya akan menjadi calon presiden.
"Orang kita satu paket kok. Kalau cuma serah terima blusukannya rugi kita, ngapain. Terima kursi dong. He..he..he..," kata Ahok di Balaikota.
Namun, sebelum ditanya wartawan lebih jauh, Ahok buru-buru melakukan klarifikasi. Lelaki tersebut menerangkan, dirinya sudah diberi tugas oleh partai untuk menjadi Wakil Gubernur mendampingi Jokowi.
"Enggak lah (jadi Gubernur). Saya dari awal diperintahkan partai dampingi Pak Jokowi sampai berhasil jadi gubernur. Saya sudah dampingi beliau. Saya siap mendampingi beliau 10 tahun kalau beliau mau, minimal 5 tahun jadi Wagub," tutur politisi Gerindra ini.
Ahok bahkan mengaku siap bila Partai memberinya tugas lain menjelang Pemilu 2014. Dia siap jika harus menjadi calon presiden dalam pemilu kali ini. Namun, hal itu tidak mungkin karena Gerindra sudah memiliki calon presiden, yaitu Prabowo Subianto.
"Mau dipecat Partai Gerindra? Susah. Aku cuma mau pulang ke Babel (Bangka-Belitung) saja jadi Gubernur kalau enggak laku lagi," kata Mantan Bupati Belitung Timur itu.