Suara.com - Aparat keamanan di Brunei Darussalam menangkap seorang Warga Negara Indonesia karena diduga terkait dengan kelompok militant Jemaah Islamiyah. WNI itu bernama Daniel alias Awaluddin Sitorus. Dia ditangkap pada 21 Februari lalu dan diyakini sebagai anggota Jemaah Islamiyah Indonesia.
Jemaah Islamiyah yang diduga terkait dengan kelompok Al Qaeda dituding bertanggungjawab dalam sejumlah aksi serangan di Asia Tenggara. Insiden paling berdarah adalah bom Bali pada Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang.
Awaludin ditengarai membantu kelompok militant untuk masuk ke Brunei Darussalam, yang berada di pulau Kalimantan dan berbatasan dengan Indonesia dan Malaysia. Brunei dipilih karena dianggap aman untuk menyalurkan bantuan kepada kelompok militan di luar negeri.
Harian Brunei Times menulis, Awaludin berusia 40-an tahun dan menggunakan sejumlah nama alias seperti Abu Yasar dan Dani Sitorus. Ia pernah menjalani sidang satu dekade lalu di Indonesia terkait rencana mengebom tiga gereja di Medan pada Mei 2000.
Dia dibebaskan dari kasus itu. Dua dari tiga bom berhasil dijinakkan sedangkan satu bom lainnya meledak dan melukai 23 orang. Investigasi yang dilakukan aparat keamanan di Brunei menyebutkan, Awaludin sempat melakukan kontak dengan Kumpulan Mujahidin Indonesia dan membantu salah satu tersangka masuk ke Brunei awal tahun lalu. (AFP/CNA)