Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku diminta oleh Kasunanan Surakarta untuk membantu menyelesaikan konflik internal. Hal itu diungkapkan SBY melalui akun twitter pribadinya @ SBYudhoyono yang diunggahnya beberapa saat lalu.
Hari Minggu lalu, SBY bertemu dengan pihak-pihak yang berkonflik di lingkungan Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, yaitu Raja Paku Buwono (PB) XIII dan Mahapatih K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjo.
Presiden menerima permintaan itu karena Kasunanan Surakarta adalah salah satu "Keraton" yang besar, dan juga memiliki sejarah dan heritage yang penting.
“Tentu saya perlu mendengar dengan saksama pandangan dan saran dari pihak-pihak yang belum akur, guna mendapatkan solusi yang tepat dan bijak,” tutur SBY, seperti dilansir laman Setkab.go.id.
Presiden menegaskan, pemerintah tidak boleh mengambil alih yang menjadi hak dan kedaulatan Kasunanan Surakarta. Namun, justru perlu membantu penegakannya.
Menurut SBY, meskipun tahun ini merupakan tahun politik. Namun, apa yang dilakukannya itu semata-mata untuk memenuhi permintaan para pemimpin Kasunanan Surakarta dan tidak berkaitan dengan politik.
“Niat kita baik dan mulia. Saya minta dukungan dari semua pihak di Kasunanan Surakarta, agar bisa segera kita carikan solusi yang tepat,” papar SBY.