Kepolisian Sao Paulo, Brasil, punya terobosan baru untuk menghadapi demonstran anti penyelenggaraan Piala Dunia yang baru-baru ini kerap menggelar aksi. Mereka menerjunkan pasukan polisi yang sudah dibekali ilmu bela diri asli Brasil, Jiu Jitsu.
Pasukan khusus tersebut dinamakan 'Tropa do Braco'. Pasukan ini pertama kali ditugaskan mengamankan demonstrasi yang diikuti sekitar 1500 orang di Sao Paulo, baru-baru ini.
Berbeda dengan pasukan anti huru-hara biasa, pasukan berkekuatan 140 personel tersebut bertugas tanpa membawa senjata satupun. Mereka sudah dilatih Jiu Jitsu selama tiga bulan sebelum diterjunkan ke lapangan.
Taktik ini meniru langkah kepolisian Prancis dalam melawan protes di tahun 2005. Emerson Massera dari pihak kepolisian Sao Paulo berharap cara tersebut bisa mengatasi demonstran, baik yang paling brutal sekalipun.
"Kami ingin menggunakan sumber daya yang tidak terlalu agresif. Kami berharap kekuatan fisik mampu mengatasi pengunjuk rasa yang paling brutal sekalipun," kata Massera seperti dikutip Telegraph.
Selama ini, polisi Brasil menggunakan peluru karet, gas air mata, dan penyemprot merica untuk melawan demonstran. Gelombang demonstrasi menentang penyelenggaraan Piala Dunia berlangsung sejak bulan Juni tahun lalu. Demonstran marah kepada pemerintah yang dinilai menghamburkan uang rakyat untuk mengadakan pesta sepak bola akbar tersebut. (Telegraph)