Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (26/2/2014) siang menerima kunjungan Raja Yordania di Istana Jakarta. Raja Yordania Abdullah II Ibn Al Hussein tiba di Istana Merdeka pukul 11.00 WIB.
Pertemuan kedua pemimpin itu akan membahas peningkatan kerja sama dan kemitraan bilateral, serta berbagi pandangan mengenai situasi terkini di kawasan Timur Tengah, termasuk isu Suriah. Pertukaran pandangan kedua kepala negara mengenai isu-isu kawasan sangat penting mengingat Yordania saat ini menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2014-2015.
"Tentu kita harus semakin memperkuat hubungan bilateral kita. Saya harap saya juga bisa mendengar langsung dari Yang Mulia mengenai situasi terkini di Timur Tengah," ujar Presiden SBY, seperti dilansir laman Presidenri.go.id.
Pada kesempatan tersebut, Presiden SBY juga mengapresiasi kontribusi Ratu Yordania Rania dalam pembahasan UN Development Agenda beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui, Indonesia bersama Inggris dan Liberia merupakan ketua bersama perumusan agenda pembangunan global pasca 2015.
Usai pertemuan empat mata, SBY dan Raja Abdullah II memimpin delegasi masing-masing melakukan pertemuan bilateral. Dalam pengantar singkatnya, SBY mengatakan bahwa kerja sama Indonesia-Yordanias elama ini sudah berjalan baik.
Namun demikian, masih terbuka banyak kesempatan untuk memperkuat kemitraan dan kerja sama tersebut. Raja Abdullah II menyambut baik dan membenarkan masih terbuka peluang untuk meningkatkan kerja sama serta persahabatan kedua negara.
Ini merupakan kunjungan kedua Raja Abdullah II ke Indonesia selama masa pemerintahan Presiden SBY. Kunjungan pertama pada 12-13 Oktober 2005. Sementara Presiden SBY pernah melakukan kunjungan balasan ke Istana Basman di Amman, Ibukota Yordania, pada 2-3 Mei 2006.