Suara.com - Sejak pagi, Selasa (25/2/2014), sekitar 100 murid SDN 01 dan 02 Satak, Kediri, Jawa Timur, sudah mengantre untuk menyambut Kak Seto, Doyok, Ali Nurdin dan tim Trauma Healing Aksi Cepat Tanggap (ACT). Mereka terlihat ceria untuk antre menyalami Kak Seto dan rombongan.
Selain anak-anak, juga sekitar 200 orang dewasa hadir dalam acara trauma healing tersebut. Kedatangan rombongan ACT dan Kak Seto bertujuan untuk menghibur anak-anak korban bencana erupsi Gunung Kelud. Anak-anak belum bisa masuk sekolah karena atap sekolah mereka hancur terkena terjangan material vulkanik.
Kak Seto menghibur anak-anak dengan nyanyian, bercerita dengan boneka, bermain sulap sambil mengajak anak-anak bernyanyi, senam ringan dengan penuh riang gembira. Kak Seto juga berpesan kepada anak-anak agar selalu sabar menghadapi musibah dan selalu ceria supaya sehat dan supaya bisa terus beraktivitas.
“Jangan menyerah. Tetap menjalani hari-hari dengan ceria walau kadang musibah datang menguji kita,” kata Kak Seto.
Kak Seto juga menceritakan pengalaman hidupnya kepada anak-anak. Saat kecil, rumah Kak Seto pernah terkena banjir. Ia juga mengungkapkan perjuangan hidupnya yang pernah jadi tukang koran, tukang batu, dan pembantu rumah tangga untuk membiayai hidup sambil terus mengejar cita-citanya sekolah hingga ke perguruan tinggi.
Kepada ibu dan bapak, Kak Seto juga menyerukan, “Stop kekerasan pada anak-anak.”
Sementara pelawak Doyok dan Ali Nurdin secara bergantian menghibur dengan obrolan-obrolan yang lucu. Doyok mengatakan dia dan Ali sering menggalang dana untuk bencana, terus turun ke lapangan pernah bersama Srimulat.
Menurut Nurman Priatna, Creative and Marketing Communication Director ACT, “Doyok itu serius kalau ngomongin kepedulian, itu urusan hati, panggilan batin.”
Bersamaan dengan kegiatan trauma healing, ACT bermitra dengan BNI juga menggelar pelayanan kesehatan (Pelkes) yang bertempat di ruang kelas SD 01 Satak.
Sementara itu, tim polisi dari Polsek Puncu ikut membantu bergotong-royong kerja bakti membersihkan sekolah yang terkena abu vulkanik dan pasir dari Gunung Kelud.
Usai memberikan trauma healing dari SD 01 Satak, Kak Seto dan rombongan menyempatkan diri berkunjung ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan secara singkat menghibur anak-anak PAUD dan warga yang ramai memenuhi lokasi.
Bersamaan juga dengan kunjungan Gubernur Jawa Timur dan Bupati Kediri, rombongan Kak Seto menyempatkan untuk mengunjungi Desa Laharpang yang berada di radius 5 kilometer dari puncak Kelud.
“Yang paling penting semangat dan perhatiannya Kak Seto terhadap warga korban Kelud. Kelihatan interaksinya hangat dan empatik banget sama Kak Seto dengan menggunakan bahasa Jawa yang halus menyapa warga,” kata Nurman.