AJI: Jangan Campurkan Profesi Jurnalis dengan Politisi

admin Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2014 | 20:48 WIB
AJI: Jangan Campurkan Profesi Jurnalis dengan Politisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Forum dan Workshop on Media Ethics and Election in Southeast Asia, Indonesia Election 2014 in spotlight, dihadiri 40-an wakil organisasi media, jurnalis, peneliti, dan akademisi dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.

Selama dua hari peserta berdiskusi dan berbagi tentang pengalamannya meliput Pemilu dan menilai situasi politik di negara masing-masing. Beberapa panelis dari Indonesia diantaranya Aty Nurbaiti (The Jakarta Post), Zulfiani (Uni) Lunis (ANTV dan Viva.co.id), Dr. Tessa J Houghton (Center for Independent Journalist, Malaysia), Thepchai Yong (editor in Chief the Nation Multimedia Group, Thailand), dan Koul Panha (Direktur COMFREL, Cambodia) yang juga pemenang Ramon Magsaysay Award 2011.

Pemilihan Legislatif (Pileg) pada April 2014 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Juli 2014 dianggap penting bagi Indonesia dan bangsa di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dianggap motor penggerak demokrasi damai, sekaligus contoh bagi kebebasan pers di kawasan Asia Tenggara. AJI Indonesia dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI) adalah dua organisasi anggota pendiri SEAPA yang bermarkas di Bangkok, Thailand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI