Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) khawatir dengan keberadaan bus tingkat pariwisata asal Cina yang beroperasi di Jakarta. Apalagi pascaadanya dugaan mark up pengadaan Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Bus Transjakarta (BKTB).
“Saya mau cek juga lha. Bisa saja ada persoalan. Tetapi sampai sejauh ini belum ada persoalan yang terlihat,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Apalagi, diketahui bus Cina tersebut bermerek Wei Chai. Ahok sendiri mengaku belum tahu soal merek ini. Merek ini juga diakui baru pertama kali dia dengar.
“Meski merknya Wei Chai, saya belum tahu. Saya pikir bisa ada masalah kalau bus tingkat wisata itu mogok,” ujarnya.
Meski demikian, Ahok mengatakan belum perlu melibatkan pihak lain untuk menelusuri proses pengadaan bus tingkat ini. Termasuk meminta bantuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit proses pengadaan bus pariwisata ini.
"Kalau bus wisata nggak perlu melibatkan BPK. Karena nggak ada persoalan," tutur Ahok.
Disindir maukah Ahok menumpang di bus tingkat ini, Ahok hanya menjawab dengan bercanda.
“Saya sudah sering coba bus tingkat di Singapura. Saya juga sudah sering naik bus tingkat di Australia,” ucapnya sambil tertawa.
Bus Pariwisata ini melintasi sejumlah rute, di antaranya, Bundaran Hotel Indonesia - Musem Gajah - Pecenongan - Gedung Kesenian Jakarta - Masjid Istiqlal - Istana Negara - Monas - Balai Kota - Sarinah dan kembali lagi ke Bundaran HI.
Bus tersebut mulai dioperasikan mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB dengan pergantian sopir dua shift. Di dalam satu bus ada empat awak diantaranya, sopir, kondektur, guide dan polisi pariwisata.