Suara.com - Sebanyak 17.150 jiwa pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, dipulangkan dari lokasi pengungsian, Minggu (23/2). Para pengungsi adalah warga yang tinggal di desa-desa di luar radius 5 kilometer dari lokasi erupsi, seperti Desa Jeraya, Pintu Besi, Payung, Beganding, Tiga Pancur, dan Tanjung Merawa.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan singkat yang diterima Suara.com.
Dengan demikian, saat ini, jumlah pengungsi Sinabung masih menyisakan 16.361 jiwa, yang tersebar di 34 lokasi pengungsian. Mereka tidak dapat dipulangkan karena belum mendapatkan rekomendasi pihak PVMBG.
"Untuk logistik pengungsi masih masih mencukupi hingga lima hari ke depan," kata Sutopo.
Ditambahkan, Senin (24/2) besok, BNPB berencana untuk memulangkan para pengungsi Desa Temberun dari lokasi pengungsian. "Direncanakan besok pukul 09.00 WIB 366 jiwa pengungsi dari Desa Temberun juga akan dipulangkan," lanjutnya.
Sejauh ini, jelas Sutopo, pihaknya masih terus melakukan penanganan erupsi Sinabung. Gunung tersebut masih terus menujukkan aktivitasnya dan direkomendasikan agar warga tetap berada di luar radius lima kilometer.
"Kondisi Sinabung masih terlihat asap putih tebal tinggi 100-300 meter. Guguran lava pijar sejauh 300-2.000 meter ke Selatan-Tenggara. Seismisitas 47 kali gempa guguran dan Tremor terus menerus dengan amplituda maximum 32 milimeter. Rekomendasi agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius lima km dari puncak Sinabung," ungkap Sutopo.