Parlemen Ukraina sepakat untuk menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych dari kursi kepresidenan dan menggelar pemilu untuk memilih presiden baru pada tanggal 25 Mei mendatang.
Kesepakatan tersebut dibuat setelah demonstran oposisi Ukraina berhasil merebut sejumlah gedung kantor pemerintahan dan kantor pejabat parlemen di Kiev, ibukota Ukraina. Presiden Viktor Yanukovych menilai tindakan parlemen sebagai bentuk 'kudeta' dan bersikeras bahwa dirinya tidak akan mundur.
Sementara itu, lansiran BBC, mantan perdana menteri Ukraina, Yulia Tymoshenko dikabarkan sudah meninggalkan sebuah rumah sakit di kota Kharkiv, tempat ia dipenjara. Tymoshenko langsung bergerak menuju Lapangan Merdeka, Kiev, yang menjadi pusat pergerakan protes anti pemerintah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yulia Tymoshenko dibebaskan atas keputusan parlemen. Tymoshenko mendekam di penjara sejak tahun 2011 setelah divonis 7 tahun kurungan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan selama menjabat sebagai perdana menteri Ukraina.
Pihak oposisi beranggapan bahwa penahanan Tymoshenko merupakan bagian dari strategi Presiden Viktor Yanukovych untuk menyingkirkan perempuan yang merupakan saingan politiknya tersebut. (BBC)