Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY memperoleh gelar adat kehormatan Tana Toraja, “Tominaa Ne Sando Tato” dengan harapan senantiasa diberi karunia oleh Tuhan dan jadi pemimpin arif bijaksana. Pemberian gelar itu dilakukan saat SBY berkunjung ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (20/1/2014). Presiden menyambut baik pemberian gelar tersebut.
“Terima kasih, semoga gelar adat dan warga kehormatan yang kami terima membawa berkah dan kebaikan bagi kita, masyarakat Toraja, bangsa dan negara,” kata Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhohono yang diunggahnya Kamis (20/1/2014) malam.
Dikutip dari laman Setkab.go.id, dalam rangkaian kunjungannya ke Sulawesi Selatan sejak Rabu (19/2/2014), Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, telah berkunjung ke Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Kab. Barru, Kota Parepare, Kab. Enrekang, dan Kab. Tana Toraja.
Di Tana Toraja, setelah menerima gelar adat kehormatan, Presiden SBY ikut memperagakan tarian Manimpong, yang merupakan tarian syukur atas datangnya tamu kehormatan.
Selain itu, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono juga menyaksikan Rambu Solo, yaitu prosesi pemakaman mantan Kepala Desa Talung Penanian.
Kepada keluarga besar almarhum, Presiden SBY mengucapkan bela sungkawa. "Semoga almarhum hidup tenang di dunia yang diberkati oleh Tuhan.”
Presiden mengatakan, prosesi permakaman itu merupakan adat, tradisi dan budaya baik. “Di Indonesia, di era globalisasi kita harus jaga nilai-nilai adat istiadat dan budaya yang baik,” tutur SBY.