Bentrok Berdarah di Ukraina, Puluhan Tewas

admin Suara.Com
Rabu, 19 Februari 2014 | 19:37 WIB
Bentrok Berdarah di Ukraina, Puluhan Tewas
Kerusakan yang tampak di salah satu sudut Kiev, Rabu (19/2/2014) pagi. (Foto: BBC).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

-Menurut Menteri Dalam Negeri, 10 di antara yang tewas adalah dari pihak kepolisian; dua di antaranya adalah polisi lalulintas.
-Setidaknya 14 di antara yang tewas dilaporkan adalah pengunjuk rasa; kebanyakan tewas di jalanan sekitar gedung parlemen.
-Seorang jurnalis yang bekerja untuk Vesti, sebuah suratkabar berbahasa Rusia, bernama Vyacheslav Veremyi, dilaporkan ditarik keluar dari sebuah taksi oleh sekelompok orang bertopeng dan ditembak.
-Ratusan orang dilaporkan harus dirawat karena terluka.

Kelompok pengunjuk rasa lantas melanjutkan dengan coba bertahan di wilayah mereka, dengan membakar ban-ban sebagai barikade, sementara tambahan pengunjuk rasa pun disebut masih akan datang memperkuat mereka. Sementara itu, salah sebuah gedung organisasi pekerja di mana banyak pengunjuk rasa berlindung, tampak terbakar, dan banyak orang bisa terlihat menuruni dindingnya untuk menyelamatkan diri.

Beberapa laporan lanjutan juga mengabarkan bahwa kerusuhan pun mulai muncul di wilayah lain di Ukraina. Terrmasuk di antaranya di kota-kota bagian barat seperti Lviv, Ivano-Frankivsk, serta Ternopil. (BBC)

Kronologi Krisis Ukraina:
-21 November 2013: Pemerintah Ukraina menunda persiapan kesepakatan dagang dengan Uni Eropa (UE), yang lalu memicu aksi protes.
-30 November: Polisi anti huru-hara mengambil tindakan tegas terhadap pengunjuk rasa, melukai puluhan dan menambah rasa marah.
-17 Desember: Rusia sepakat membeli sukuk Pemerintah Ukraina dan memotong harga jual minyak ke negeri itu, yang juga kian mempengaruhi pandangan pengunjuk rasa.
-25 Desember: Kemarahan kembali meledak saat jurnalis yang juga aktivis anti-pemerintah, Tetyana Chornovol, dipukuli oleh aparat.
-19 Januari: Aksi protes berubah bentrok dan jadi kacau, dengan pengunjuk rasa membakar bus-bus polisi dan melemparkan bom molotov; polisi merespons dengan tembakan peluru karet, gas airmata dan meriam air. Sejumlah orang tewas beberapa hari berikutnya.
-18 Februari: Rangkaian bentrok memuncak, di mana sejumlah besar warga sipil dan petugas polisi dilaporkan tewas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI