Suara.com - Bukan restoran cepat saji saja yang menerapkan sistem layanan delivery order, posko kesehatan milik TNI AL untuk melayani pengobatan bagi pengungsi bencana Gunung Kelud pun menggunakannya.
Hal itu disampaikan oleh Lettu Laut (K) FX Seta, Komandan Posko Rumkit TNI AL yang berlokasi di SMPN 1 Pujon Malang, Rabu (19/2/2014).
FX Seta mengatakan para pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan, cukup menelepon posko, kemudian menyampaikan keluhan yang dirasakan. Setelah itu, tim kesehatan akan datang ke lokasi penampungan kesehatan lengkap dengan peralatan dan obat yang diperlukan.
Pasca dilaksanakan pengecekan, katanya, dokter atau tenaga paramedis pun akan memberikan obat yang diperlukan.
“Kami pun melayani panggilan pasien di rumahnya masing-masing. Jika ada yang sakit, anggota keluarga penderita dipersilahkan datang melapor ke posko rumkit (rumah sakit). Kami akan menjemput penderita ke rumahnya dengan menggunakan ambulance. Setelah proses pengobatan selesai, tim paramedis akan mengantar pasien hingga ke rumahnya tanpa dipungut bayaran,” kata FX Seta.
Upaya proaktif ini sengaja dilaksanakan untuk memotong jalur birokrasi yang sering menghambat penanganan pasien. Tentu saja, sistem ini sangat diapresiasi oleh berbagai pihak, utamanya para pengungsi yang berkumpul di beberapa titik penampungan yang terletak di Kecamatan Pujon, Malang.
Posko kesehatan di wilayah Pujon berjumlah dua unit. Unit pertama berlokasi di SDN Pujon Lor, sedangkan unit kedua berada di SMPN 1 Pujon. Unit pertama dikepalai oleh Lettu (K) Abdi Roy; unit kedua berada di bawah komando Lettu Laut (K) dr. FX Seta. Setiap posko rumkit diperkuat oleh 17 personel paramedis serta 1 unit ambulance.
Tercatat sebanyak 735 pengungsi yang berobat pada kedua posko rumah sakit tersebut. Keluhan yang dirasakan mereka, meliputi: infeksi saluran nafas atas (ISPA), pusing, sesak nafas, dan demam.