Ternak-ternak Dibeli, Dagingnya Dibagikan Lagi ke Pengungsi Gunung Kelud

admin Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2014 | 17:49 WIB
Ternak-ternak Dibeli, Dagingnya Dibagikan Lagi ke Pengungsi Gunung Kelud
Pemotongan sapi (Foto Humas ICT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan ribu warga di area terdampak letusan Gunung Kelud di Jawa Timur, saat ini masih berada di titik-titik posko pengungsian. Selama beberapa hari ini, penyakit menyerang para pengungsi, mulai dari ISPA hingga penyakit kulit.

Pengungsi juga diberitakan kekurangan makanan. Pasokan makanan, terutama untuk bayi dan anak-anak kurang memadai dan kurang bergizi.

Sebagai wujud nyata memuliakan korban bencana, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membeli ternak-ternak yang terlantar di lokasi bencana untuk kemudian dipotong dan dagingnya dibagikan lagi kepada para pengungsi.

"Terimakasih, ACT sudah bertekad menemani korban Kelud ini sampai fase recovery. Saya sepakat, kita hormati pengungsi dengan tidak terus-menerus menyumbang mie instant. Silahkan kalau ACT memerlukan dukungan, kami siap mendukung dengan sumberdaya yang ada di sini," kata Anto Riandoko, Camat Pare, saat menerima sapi dari para donatur ACT.

Presiden ACT Ahyudin menegaskan memulihkan korban sudah menjadi standar kerja ACT di manapun.

Ahyudin meyakini bahwa upaya ini merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan para pengungsi. Pemotongan ternak warga yang dibeli ACT juga sebagai bagian dari solusi terlantarnya hewan ternak di lokasi bencana.

"Korban bencana itu hamba Alah yang sedang diuji untuk ditingkatkan kemuliaannya. Sedangkan kita yang bukan korban, juga diuji mau atau tidak ditingkatkan kemanusiaannya. Siapa yang siap ditingkatkan derajatnya, pasti berebut melayani korban bencana dengan segenap kemampuannya," kata Ahyudin.

Asupan daging sapi ini diperkirakan dialokasikan untuk 5 ribu sampai 10 ribu pengungsi di titik-titik pengungsian Kelud.

Sapi diserahkan kepada Camat Pare dan perwakilan warga korban Kelud. Secara simbolik, satu dari sepuluh ekor minimal yang akan dipotong sebagai penyuplai gizi untuk pengungsi. Setiap pekannya, sekitar tiga hingga empat ekor sapi akan dibeli ACT dan kemudian dibagikan untuk korban pengungsian.

"Memuliakan korban bencana, sejatinya, memuliakan kita semua. Kontribusi alakadarnya jauh di bawah kesanggupan kita, hanya meminimalkan kucuran keberkahan yang sebenarnya tak terhingga dari Sang Maha Pengasih," ujar Ahyudin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI