Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengungkapkan, pemanasan global merupakan ancaman besar bagi dunia. Ia menyamakan bahaya yang muncul akibat pemanasan global sama dengan terorisme.
Karena itu, Kerry meminta komunitas internasional untuk melakukan aksi yang lebih kongkrit guna mencari solusi dalam mengatasi masalah perubahan iklim.
“Kita sudah melihat di Asia bagaimana cuaca ekstrem bisa mengganggu perdagangan dunia. Dalam perekonomian global saat ini, seluruh dunia merasakan dampak dari cuaca ekstrem,” kata Kerry.
Kerry juga menekankan pentingnya tanggung jawab individual sehubungan dengan dilema yang tengah dihadapinya apakah mendukung atau tidak proposal proyek pipanisasi TransCanada Corp (TRP) sebesar $ 5,4 miliar yang akan mengangkut minyak mentah dari Kanada ke tempat penyulingan di Amerika Serikat melalui Teluk Meksiko.
Tanpa adanya aksi nyata untuk memerangi pemanasan globa, ilmuwan memperkirakan akan terus terjadi cuaca ekstrem pada tahun ini, seperti kasus Topan Haiyyan di Filipina. Kata Kerry, bahaya yang ditimbulkan pemanasan global sama dengan teroris dengan juga penyebaran senjata pemusnah massal.
“Solusinya adalah kebijakan energi, semudah itu. Pemerintah dan institusi internasional harus berhenti memberikan insentif kepada penggunaan sumber energi seperti batu bara dan minyak,” ujar Kerry.
Kerry menambahkan, perubahan iklim juga bisa menjadi peluang dalam ekonomi. Menurut dia, investasi di pasar energi global pada masa depan diperkirakan mencapai $ 17 triliun antara sekarang hingga 2035. (Bloomberg)