ARB Instruksikan Kader Golkar Bantu Korban Erupsi Gunung Kelud

adminDoddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 15 Februari 2014 | 16:48 WIB
ARB Instruksikan Kader Golkar Bantu Korban Erupsi Gunung Kelud
Logo Golkar. (kosgoromanado.wordpress.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah memberi arahan kepada para pengurus dan para pimpinan daerah serta menteri-menteri dari Golkar  untuk segera membantu korban dan pengungsi letusan Gunung Kelud.

Partai Golkar, kata Aburizal, juga terus berkoordinasi secara masif dan terukur dengan Menkokesra untuk membantu para korban dan pengungsi letusan Gunung Kelud.

Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2) malam. Mengutip dari data BNPB Kota Kediri, letusan pertama terjadi pada pukul 22.55 WIB. Letusan berikutnya terjadi pada pukul 23.00 WIB dan 23.23 WIB. Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Lalu pada pukul 23.36 WIB, hujan batu sampai ke Pare, Kediri.

Pada pukul 23.41 WIB, hujan kerikil sampai ke wilayah Wates dan pesantren Kota Kediri. Pada pukul 23.55 WIB hujan kerikil terjadi ke Simpang Lima Gumul (SLG). Pukul 00.05 WIB hujan kerikil terjadi hingga ke Pace, Nganjuk. Pukul 01.10 WIB, 2 truk pengungsi dari Trisulo dan Sugih Waras Kediri diungsikan ke posko Utama Convention Center SLG Kediri.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Ace Hasan Syadzily mengungkapkan, Partai Golkar menghimbau pemerintah untuk lebih siap mengurus pengungsi letusan Gunung Kelud.

Ace menambahkan,  ada sekitar 200 ribu jiwa lebih masyarakat dari 36 desa yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari puncak Gunung Kelud yang sampai hari ini masih mengungsi ke tempat-tempat yang sudah disiapkan. Bahkan banyak juga pengungsi yang mengungsi hingga keluar kota.

“Pemerintah segera menetapkan zona berbahaya di seputar erupsi Gunung Kelud dan menjaga agar penduduk tidak memasuki zona tersebut” ujar Ace, dalam siaran pers, Sabtu (15/2/2014).

Abu vulkanik yang menyebar membuat jarak pandang di sejumlah wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimnewa Yogyakarta, pada Jumat (14/2/2014), menjadi terbatas. Penerbangan dari bandara di Jatim dan Jateng pun dibatalkan.

“Jangan sampai kejadian tahun 1586 saat letusan Gunung Kelud menewaskan 10 ribu jiwa itu terjadi lagi,” tegas anggota DPR RI Komisi VIII ini.

Dia mengatakan, pemerintah sudah seharusnya mengambil langkah-langkah taktis dan sistematis dalam menghadapi bencana meletusnya Gunung Kelud ini. Indonesia yang akhir-akhir ini sering dilanda bencana dapat menjadi pelajaran dan tantangan dalam memaksimalkan setiap potensi Negara dalam mengurusi pengungsi letusan Gunung Kelud ini.

Penanggulangan bencana dan atau penanganan pengungsi harus dikelola dan ditangani secara baik melalui upaya terencana, terpadu dan terkordinasi antara pemerintah dan partisipasi masyarakat, dengan memberdayakan semaksimal mungkin sumber daya daerah setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI