Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin langsung rapat tanggap darurat terkait meletusnya Gunung Kelud, di Kabupaten Kediri, Jatim, Kamis (13/2) malam. Presiden berencana berkunjung ke lokasi bencana untuk mengunjungi warga yang menjadi korban erupsi Gunung Kelud.
Melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang diunggahnya beberapa saat lalu, Presiden SBY mengatakan, berkaitan dengan letusan Gunung Kelud itu, sejak pukul 06.00 WIB ini, ia sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Gubernur Jatim Soekarwo, Panglima TNI Jendral Moeldoko, dan Kapolri Jendral Sutarman.
Menurut Kepala Negara, kegiatan tanggap darurat sedang dilaksanakan. Kegiatan pencegahan korban sebelum letusan Gunung Kelud terjadi, juga sudah dilakukan. “Alhamdulillah korban jiwa dapat dihindari, meskipun situasinya belum aman benar, dan masih terus dilakukan pemantauan secara aktif,” ungkapnya, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.
Presiden mengemukakan, pada radius 10 km dari area Gunung Kelud telah dikosongkan, dan hingga tadi pagi pengungsi mencapai sekitar 200.000 orang, yang tersebar di wilayah Kediri, Blitar dan Malang.
“Kepada TNI dan Polri, saya sudah instruksikan untuk membantu masyarakat secara aktif di lapangan. Satuan TNI dikerahkan untuk membantu kegiatan tanggap darurat,” papar SBY.
Presiden menambahkan, saat ini Kepala BNPB Gubernur Jatim ada di lokasi, untuk memimpin langsung kegiatan tanggap darurat, dengan prioritas penanganan pengungsi
Sama dengan penanganan erupsi Gunung Merapi, Gunung Sinabung dan gunung-gunung lain, lanjut Presiden SBY, pemerintah pusat membantu anggaran dan logistik.
Mengingat besarnya pengungsi dan sebaran abu mencapai Surabaya dan Madiun, menurut SBY, pagi ini ia memimpin rapat agar tanggap darurat berjalan baik.
“Saya berencana berkunjung ke lokasi bencana. Namun sekarang, konsentrasi saya, BNPB, Pemda Jatim, TNI dan Polri untuk tanggap darurat dulu,” pungkas Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono.