TEHERAN, Ratusan ribu orang membanjiri jalanan kota Teheran hari Selasa (11/2) untuk memperingati 35 tahun revolusi Iran.
Revolusi Iran merupakan tonggak berdirinya Republik Islam Iran dan berakhirnya rezim monarki yang bersekutu dengan Amerika Serikat.
Lapangan Azadi di pusat kota Teheran dipenuhi ratusan ribu orang, Selasa waktu setempat. Mereka mendengarkan pidato Presiden Hassan Rouhani, dalam rangka peringatan 35 tahun Revolusi Iran.
Sejak terpilih sebagai presiden bulan Agustus tahun lalu, Rouhani menunjukkan kebijakan yang cenderung lunak terhadap Amerika Serikat. Meski demikian, Rouhani melontarkan retorika anti Amerika Serikat dalam pidatonya tersebut.
"Suara rakyat tidak berpengaruh sama sekali bagi jalannya pemerintahan negara. Hal itu sangat memalukan sekali," ujar Rouhani, mengacu pada periode ketika Iran masih diperintah di bawah kekuasaan monarki konstitusional.
"Rakyat ingin pendapat mereka didengar, (namun) kekuatan besar ikut campur urusan dalam negeri... Orang Amerika mengira bahwa Iran adalah milik mereka. Mereka ikut campur dalam berbagai bidang, bahkan dalam masalah keamanan sekalipun," tandas Rouhani dalam pidatonya, seperti dikutip Aljazeera.
Revolusi Iran terjadi pada tahun 1979. Revolusi ditandai turunnya Shah Mohammad Reza Pahlavi dari kursi kekuasaan Monarki Iran. Sebagai gantinya, Ayatullah Khomeini naik tahta dan menjadi pemimpin Republik Islam Iran. Ketika itu, mahasiswa Iran mengepung kedutaan besar Amerika Serikat dan menyandera 52 warga negara Amerika. Setelah 444 hari, para sandera dibebaskan. Drama penyanderaan tersebut sekaligus mengakhiri hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran. Sineas Hollywood, Ben Affleck, pernah mengangkat kisah tersebut ke dalam sebuah film berjudul Argo. (Aljazeera)