Suara.com - Jakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menegaskan bahwa pernyataan agar BNPT dibubarkan bukan pernyataan dari Komisi III DPR RI.
"Tadi Ketua Komisi III (Pieter C Zulkifli) bilang bahwa itu bukan pernyataan Komisi III. Pernyataan itu, jelas permintaan teroris," ujar Ansyaad Mbai usai rapat kerja (raker) dengan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2014).
Ansyaad membantah pernyataan bahwa BNPT tidak sinkron dengan Densus 88 Anti Teror Polri.
"Sangat sinkron. Kok orang lain mengetahui saya tidak? Dari dulu permintaan teroris seperti itu," katanya kepada jurnalis di ruang sidang yang terletak di lantai dua gedung Nusantara II.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Syarifudin Sudding melontarkan penyataan bahwa BNPT dibubarkan karena geram dengan laporan kinerja lembaga negara anti teroris tersebut.
"Soal koordinasi BNPT dengan Densus ini bagaimana? Kok sepertinya yang bekerja hanya Densus? Ini bukan kinerja, karena itu saya kritisi, jadi emosi saya," kata politisi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut.
Namun karena ada data -- fakta berupa dokumen yang tidak bisa dibuka dalam rapat terbuka -- Sudding pun setuju pembahasan mengenai penanggulangan teroris di Poso nanti digelar secara tertutup di kantor BNPT.