Suara.com - Petenis putri China, Li Na hanya memerlukan tambahan 9 angka dari turnamen Qatar Terbuka untuk bisa naik ke posisi dua dunia. Juara Australia Terbuka itu ditempatkan sebagai unggulan pertama di turnamen tersebut menyusul mundurnya petenis nomor satu dunia Serena Williams dan juara bertahan Victoria Azarenka.
Azarenka yang mengalahkan Serena di final tahun lalu akan kehilangan 900 poin dan hamper pasti posisinya sebagai petenis nomor dua dunia akan anjlok. Apabila Li Na berhasil menambah minimal 9 angka, maka dia akan menggusur petenis Belarusia itu dari posisi dua dalam daftar yang dikeluarkan WTA.
Meski usianya tidak muda lagi, Li Na, 32 tahun, masih bisa memperlihatkan fisik yang sempurna. Ketika petenis seusianya mulai menurun, Li Na justru memperlihatkan grafik yang meningkat. Puncaknya, meraih gelar Grand Slam pertamanya di Australia Terbuka, bulan lalu.
Li Na mengakui, gelar juara Grand Slam yang diraihnya pertama kali di Prancis Terbuka pada 2011 berbeda dengan yang didapatnya di Australia Terbuka.
“Di Prancis, saya sama sekali tidak ada persiapan, sedangkan di Australia saya merasa sudah siap untuk meraih gelar juara. Ketika itu saya berpikir, kehidupan seperti apa yang akan saya jalani apabila berhasil menjadi juara,” ujar Li Na.
Kini, Li Na tampil lebih fokus dan percaya diri. Prestasinya itu didapat berkat bantuan pelatih Carlos Rodriguez yang baru direkrutnya pada 2012.
“Carlos punya banyak pengalaman sebelum dia melatih saya. Dia pernah melatih Justin Henin (tujuh kali juara Grand Slam),” jelas Li. (Tennis.co.uk)