Suara.com - Kembali ke kota masa kecilnya, Sochi, Maria Sharapova (26) yang hadir menjelang acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2014, merasa bangga dengan kota yang ia kagumi terutama atas keindahan alamnya itu.
Sharapova kecil memang sempat tinggal di Sochi, Rusia, sejak usia sekitar 2 tahun. Barulah kemudian pada usia 7 tahun, ia pindah ke Amerika Serikat (AS) untuk lebih serius meniti karier di dunia tenis profesional.
Kepada media massa dan orang-orang yang dijumpainya, Sharapova mengatakan bahwa Sochi adalah perpaduan indah antara pantai dan pegunungan bersalju. Hal itu menurutnya membuat kota tersebut memang pantas sekali menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
"Luar biasa besar artinya bagi kota ini bisa menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin," ujar Sharapova. "Kami telah menantikan momen ini selama bertahun-tahun, dan sekarang ajang ini segera dimulai (secara resmi)," tambahnya.
"Dan berdasarkan pengalamanku tinggal di kota ini, saya merasa sangat senang ada banyak negara dari penjuru dunia yang akan menyaksikan betapa indahnya, betapa penuh alami tempat ini," sambungnya pula.
"Fakta bahwa Anda bisa berenang di Laut Hitam, dan lantas di hari yang sama berkendara sekitar 1,5 jam, lalu bermain ski di salah satu dari lereng salju terbaik di dunia," lanjut Sharapova.
Berbicara di sisi dinding yang sengaja didesain dan dihiasi tulisan mural tentang dirinya, Sharapova menyatakan harapannya bahwa momentum itu mudah-mudahan menginspirasi generasi masa depan petenis setempat.
"Sungguh-sungguh spesial rasanya bisa kembali ke tempat di mana semuanya berawal bagiku," ungkapnya. "Di sinilah saya memukul bola-bola tenis pertamaku ke arah dinding ini, dan bahagia rasanya bisa kembali setelah sekian lama, demi melihatnya dibangun menjadi sesuatu yang indah seperti ini," tambahnya.
"Ketika saya pertama kali coba bermain tenis, tidak banyak fasilitas di mana saya bisa mengembangkan permainan. Dan itulah salah satu alasan kenapa aku harus ke Amerika Serikat, sekaligus untuk tinggal di daerah beriklim lebih hangat," tutur Sharapova lagi.
"Tidak pula banyak sosok petenis yang bisa dicontoh saat itu, dibanding saat ini yang sudah demikian banyak," sambungnya.