Penyebab utama dari penyakit HIV adalah tertular dari penderitanya secara langsung, seperti dengan melakukan hubungan seksual yang berisiko, memakai jarum suntik yang tidak steril, serta transfusi darah. Penularan juga bisa terjadi dari seorang ibu kepada anaknya selama masa kehamilan.
Terkait gejalanya sendiri terbagi dalam 3 tahapan, umumnya berupa mudahnya tubuh terserang penyakit dan bergejala seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sampai timbul ruam. Gejala-gejala ini dapat terjadi selama bertahun-tahun seiring dengan virus yang terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Lalu tahap ketiga adalah ketika penderita HIV memasuki stadium akhir yaitu AIDS. Di sini penderita mengalami beberapa gejala seperti demam berkepanjangan, tubuh selalu terasa lemas, sulit bernapas, mudah terserang infeksi jamur, mengalami diare kronis, serta berat badan turun drastis.
Apakah HIV Bisa Sembuh Sendiri?

Dengan kondisi seperti itu, lantas mungkinkah penderita HIV untuk sembuh sendiri dari penyakitnya?
Disebutkan bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV sepenuhnya. Namun ada terapi antiretroviral (ARV) yang mampu mengendalikan perkembangan virus dalam tubuh agar tidak semakin merusak sistem kekebalan.
Namun ada beberapa kasus tertentu yang menunjukkan bahwa pasien terinfeksi HIV bisa sembuh, meski tentu saja kondisi ini tidak tercapai dengan sendirinya tetapi dibantu dengan sejumlah terapi pengobatan.
Dikutip dari laman beintheknow.org yang berfokus pada topik HIV, rupanya ada beberapa kasus di mana pasien terinfeksi HIV disebut "sembuh".
Misalnya seorang pasien pria di London yang pada tahun 2019 menerima transplantasi sel induk dan kini dalam tahap "remisi" HIV. Maksudnya dokter tidak dapat menemukan HIV di tubuhnya dan sang pasien tidak lagi menjalani terapi ARV.
Baca Juga: Kuliti Habis Paula Verhoeven, Denny Sumargo Pertanyakan Level Kebahagiaan Pernikahan Baim Wong

Hal ini disebut terjadi setela pasien menerima transplantasi sumsum tulang dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk menyembuhkan kanker darah. Rupanya pendonornya memiliki 2 salinan gen CCR5 delta-32, yaitu mutasi genetik langka yang bisa membuat seseorang kebal terhadap sebagian besar jenis HIV. Pasalnya, enzim CCR5 yang berperan penting menonaktifkan "pintu masuk" untuk infeksi HIV.