Ashanty Bagikan Pengalaman Puasa 100 Jam, Bagaimana Dampaknya untuk Tubuh?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 18:02 WIB
Ashanty Bagikan Pengalaman Puasa 100 Jam, Bagaimana Dampaknya untuk Tubuh?
Ashanty. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, ada beberapa jurnal medis yang mendukung fakta bahwa berpuasa jangka panjang dalam batas waktu 48 jam bisa membantu mengurangi berat badan, penurunan lemak tubuh, hingga menstabilkan sensitivitas insulin dan gula darah.

Sekilas dampak positif tersebut menggiurkan bagi mereka yang ingin turun berat badan secara singkat.

Namun artikel yang sama juga mencatat bahwa ada beberapa orang-orang yang disarankan untuk tidak ikut-ikutan Ashanty, yakni mereka yang menderita diabetes tipe 1, penderita tekanan darah rendah, orang yang underweight atau dengan berat badan di bawah standar normal, ibu hamil, dan orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu.

Sebab tercatat bahwa puasa dalam jangka waktu yang panjang membuat orang akan merasa kelaparan berlebih dan tak memiliki energi.

Artikel kesehatan Levels yang ditinjau oleh dr. Rich Joseph juga menemukan studi yang serupa.

Orang-orang yang tubuhnya dalam keadaan normal boleh melakukan puasa dalam jangka panjang lantaran membantu menurunkan kadar lemak dalam tubuh.

Studi yang dikumpulkan oleh Levels menunjukkan bahwa terjadi pembakaran lemak pada tubuh orang-orang yang berpuasa dalam jangka panjang dan hanya meminum air putih.

Tubuh akan memproduksi keton yang membantu tubuh untuk mengonsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi.

Alhasil, lemak di tubuh akan dipakai sebagai sumber energi saat tubuh berpuasa.

Baca Juga: Niat Puasa Senin Kamis di Bulan Syawal dan Bacaan Doa Berbuka

Namun beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang berpuasa dalam jangka panjang juga berisiko akan kehilangan massa otot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI