Meski berfungsi sama, terdapat beberapa aspek yang membedakan keduanya, mulai dari cara kerja, kandungan, hingga efektivitas.
Suntik putih adalah tindakan penyuntikan ke pembuluh darah dalam satu kali shoot. Sedangkan untuk infus whitening tindakan dilakukan secara bertahap dengan dosis tertentu.
Dari segi kandungan, suntik putih biasanya hanya 1 sampai 2 kandungan. "Misalnya vitamin C dan kolagen saja, sementara infus whitening dimasukkan lebih dari 2 kandungan, di mana tambahannya adalah zat-zat lain yang mempercepat pencerahan warna kulit kita," ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube The Clinic Beautylosophy, Selasa (22/4/2025).
Seperti yang sudah disebutkan, kandungan infus whitening bisa terdiri atas beberapa zat yang masing-masing dapat memberikan manfaat tambahan dalam mencerahkan kulit. Kandungan zat itu dicampurkan ke dalam larutan infus. Selanjutnya, cairan tersebut bakal disuntikkan ke dalam aliran darah menggunakan alat infus. Dilansir dari Alodokter, kandungan infus whitening antara lain:
- Vitamin C: Berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi pembentukan melanin di kulit, meningkatkan produksi kolagen, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
- Kolagen: Membantu menjaga elastisitas kulit, membuatnya tampak lebih kenyal, halus, dan lembap.
- Glutathione: Merupakan antioksidan yang bekerja sebagai agen pemutih kulit, serta dapat mengencangkan kulit dan menyamarkan keriput.
- DNA Salmon: Meskipun jarang digunakan, DNA salmon diketahui dapat mengencangkan kulit dan mendukung pembentukan sel kulit yang lebih sehat, sehingga kulit tampak cerah dan awet muda.
- Prosedur infus whitening biasanya berlangsung selama 15 –20 menit. Satu kali infus whitening dapat memberikan efek mencerahkan hingga 1–3 kali lebih terang dari warna kulit sebelumnya, namun efeknya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Efektivitas Infus Whitening dan Suntik Putih
Karena kandungannya yang beragam, infus whitening memiliki tingkat mencerahkan lebih tinggi dibanding hanya sekadar suntik putih. Sehingga infus whitening cenderung memberikan hasil yang lebih merata dan tahan lama karena kandungannya diserap perlahan oleh tubuh. Infus whitening biasanya dilakukan 1–2 kali seminggu selama beberapa minggu.
Suntik putih sendiri memberikan hasil yang lebih cepat terlihat, tapi umumnya efeknya juga lebih cepat memudar jika tidak dilakukan secara rutin. Suntik putih bisa dilakukan seminggu sekali atau sesuai anjuran dokter, tergantung dari kondisi kulit dan target hasil.
Efek Samping dan Risiko
Kedua metode ini tak lepas dari potensi efek samping, terutama jika dilakukan secara berlebihan atau tanpa pengawasan medis. Beberapa risikonya antara lain:
- Mual
- Diare
- Masalah pernapasan
- Rambut rontok
- Nyeri pada bagian dada
- Ruam pada kulit
- Alergi
- Iritasi kulit
- Gangguan fungsi hati atau ginjal (dalam kasus ekstrem)
Baik infus whitening maupun suntik putih memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan, kondisi kulit, dan seberapa cepat kamu ingin melihat hasil.
Yang terpenting adalah memilih klinik terpercaya dan dilakukan oleh tenaga medis profesional agar aman dan efektif. Kalau kamu sedang mempertimbangkan salah satunya, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dan pastikan sudah terdaftar BPOM agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan dan tetap aman ya!
Baca Juga: Sering Dituding Suntik Putih Hingga Operasi Plastik, Syifa Hadju Bantah: Aku Perawatan...