8 Fakta Meninggalnya Paus Fransiskus di Usia 88 Tahun

Selasa, 22 April 2025 | 13:33 WIB
8 Fakta Meninggalnya Paus Fransiskus di Usia 88 Tahun
Paus Fransiskus memberkati dunia dengan Sakramen Mahakudus pada tanggal 27 Maret 2020. (Media Vatikan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025). Ia wafat di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan.

Kabar ini pertama kali dikonfirmasi oleh Kardinal Kevin Farrell. Ia membeberkan sang Bapa Suci wafat pada pukul 07.35 waktu setempat.

"Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya," kata Farrell dikutip dari Vatican News.

Duka mendalam menyelimuti banyak orang di berbagai penjuru dunia atas kepergian Paus Fransiskus yang terjadi tepat sehari setelah Paskah.

Berikut adalah fakta-fakta mengenai wafatnya Paus Fransiskus.

fakta-fakta Paus Fransiskus wafat
8 Fakta Meninggalnya Paus Fransiskus di Usia 88 Tahun

1. Dirawat di Rumah Sakit

Paus Fransiskus sempat masuk rumah sakit dan diagnosis menderita pneumona ganda pada 14 Februari 2025. Ia dirawat di rumah sakit selama kurang lebih 35 hari.

Tim dokter yang merawat Paus Fransiskus sempat menyebutkan apabila kondisi Pemimpin Gereja Katolik ini kompleks hingga sempat kritis beberapa hari selama masa perawatan.

Pada 23 Maret 2025, Paus Fransiskus diizinkan meninggalkan rumah sakit karena kondisinya perlahan mulai membaik dan sudah tak lagi menggunakan alat bantu oksigen.

Baca Juga: 9 Prosesi Sakral Gereja Katolik Setelah Kematian Paus Fransiskus

2. Khawatirkan Kondisi Kesehatan

Paus Fransiskus dilaporkan sempat mengungkapkan kekhawatiran mengenai kondisi kesehatannya. Ia ragu dapat pulih dari penyakit yang dideritanya.

Diketahui, sebelumnya Paus Fransiskus beberapa kali sempat jatuh sakit. Pada 2023, ia dirawat di rumah sakit karena brokitis.

Pada awal 2021, Paus Fransiskus diketahui beberapa kali menjalani perawatan intensif, salah satunya operasi usus besar dan hernia perut.

Lalu saat Paus Fransiskus masih muda, ia juga pernah menjalani operasi pengangkatan salah satu paru-parunya akibat infeksi parah.

3. Sapa Ribuan Umat di Lapangan Santo Petrus

Sehari sebelum tutup usia, yaitu pada Minggu (21/4/2025), Paus Fransiskus masih sempat menghadiri Misa Paskah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Paus Fransiskus menyapa dan memberkati ribuan umat. Artinya ini menjadi tempat terakhir kemunculan imam besar Katolik sedunia tersebut.

"Selamat Paskah," kata Paus asal Argentina itu dengan suara lemah dari kursi rodanya di balkon Basilika Santo Petrus.

4. Bertemu JD Vance saat Paskah

Sehari sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat mengadakan pertemuan pribadi dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance.

Pertemuan keduanya bersifat pribadi dan berlangsung secara tertutup selama beberapa menit di kediaman Paus Fransiskus.

5. Berwasiat Dimakamkan di Peti Kayu

Paus Fransiskus dilaporkan pernah berwasiat agar pemakamannya dilakukan secara sederhana, dengan peti kayu biasa, dan menolak tradisi pemakaman Paus dengan tiga peti mati mewah.

6. Dimakamkan di Luar Vatikan

Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga ingin supaya Gereja Basilika Santa Maria Maggiore menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.

7. Meninggal karena Stroke

Dikutip dari Vatican News, penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung.

Kondisi tersebut dikonfirmasi oleh Dr. Andrea Arcangeli saat merilis laporan medis resmi mengenai kematian Paus Fransiskus.

"Dengan ini saya menyatakannya bahwa penyebab kematian, sepengetahuan dan penilaian saya, sebagaimana dinyatakan di atas," tulis Andrea.

Diketahui, Dr. Andrea Arcangeli merupakan Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan.

8. Ribuan Orang Padati Lapangan Santo Petrus

Setelah kabar meninggalnya Paus Fransiskus tersiar, ribuan peziarah dan wisatawan berbondong-bondong memadati Lapangan Santo Petrus.

Bukan tanpa sebab, Lapangan Santo Petrus menjadi tempat terakhir kemunculan imam besar Katolik sedunia tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI