Suara.com - Infus whitening merupakan prosedur medis kecantikan yang bertujuan untuk mencerahkan kulit. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan zat-zat berisi kandungan tertentu ke tubuh.
Hingga kini masih banyak pihak yang menyoroti prosedur ini karena dianggap berisiko terhadap kesehatan. Dokter Tompi adalah salah satu pihak yang tidak merekomendasikan tindakan ini.
Dalam sesi siaran langsung di media sosial TikTok yang dilakukannya baru-baru ini, musisi sekaligus dokter bedah plastik ini secara terang-terangan tidak menyarankan prosedur infus whitening.
"Infus whitening, no. Saya enggak saranin ya, hati-hati ya," kata Dokter Tompi dikutip dari unggahan akun TikTok @urubee pada Selasa (22/4/2025).
Dokter Tompi mengungkapkan bahwa kebanyakan produk infus whitening atau bahkan suntik putih tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Semua infus whitening, suntik-suntik pemutih itu biasanya enggak terdaftar. Coba tanya sama yang ngerjain," beber Dokter Tompi.
![Dokter Tompi ditemui di kliniknya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada Senin (22/7/2024). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/23/54728-dokter-tompi.jpg)
"Kalau dia bisa tunjukkin bukti BPOM-nya, ya udah itu aman, berarti Anda boleh kerjain. Kalau enggak jangan ya, mostly enggak," sambungnya.
Pernyataan dokter bernama asli Teuku Adifitrian ini kini viral. Videonya telah ditonton lebih dari 4,8 juta kali. Ribuan komentar pun terpantau telah membanjiri unggahan ini.
Sejumlah warganet memberikan testimoni mereka setelah melakukan infus whitening. Banyak yang mengungkap efek negatif setelah melakukan prosedur kecantikan ini.
Baca Juga: Rahasia Perawatan Kulit ala Dokter Tompi, Ini Basic Skincare Andalannya!
"Aku infus whitening kena vitiligo," komentar warganet.
"Aku rajin infus whitening di klinik terkenal, kalian tahu lah kliniknya. Sekarang aku kena autoimun," timpal warganet.
"Ini fakta pahit. Kalau mau bagus pakai skincare Korea lumayan mahal dibanding Indo, tapi bagus," imbuh warganet lain.
"Gue infus whitening sampai puluhan juta enggak putih-putih juga, mana infusnya di klinik mahal." ujar warganet lainnya lagi.
Lantas, apa risiko dari infus whitening?

Risiko Infus Whitening
Infus whitening merupakan prosedur medis kecantikan yang bertujuan untuk mencerahkan warna kulit. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan zat-zat berisi kandungan tertentu ke tubuh.
Penggunaan infus whitening dapat memicu sejumlah efek samping apabila dosis kandungan yang diberikan tidak tepat atau berlebihan.
Dosis vitamin C pada infus whitening yang terlalu tinggi dapat memicu mual, muntah, nyeri perut, diare, sakit kepala, gangguan tidur, hingga masalah ginjal.
Begitu pula dengan glutation yang berlebihan dalam infus whitening, dapat berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan dan hati.
Selain itu, risiko efek samping dari penyuntikan infus whitening meliputi kemerahan, bengkak, perdarahan, atau infeksi di lokasi suntikan.
Reaksi alergi terhadap kandungan infus whitening juga mungkin terjadi pada sebagian individu. Gejalanya dapat berupa bentol di kulit, rasa gatal, kemerahan, mual, hingga kesulitan bernapas.
Oleh sebab itu, prosedur ini harus dilakukan oleh dokter kecantikan profesional dengan konsultasi sebelumnya untuk menentukan keamanan, jenis kandungan, dan dosis yang sesuai kondisi kesehatan pasien.
Prosedur Infus Whitening
Infus whitening umumnya dilakukan dengan mencampurkan berbagai kandungan ke dalam cairan infus yang kemudian dialirkan langsung ke pembuluh darah melalui alat infus.
Proses infus whitening biasanya memakan waktu sekitar 15 hingga 20 menit dan diulang setiap dua minggu untuk hasil yang optimal.
Beberapa kandungan yang ada di infus whitening meliputi vitamin C, kolagen, dan glutathione. Vitamin C berguna untuk mengurangi pembentukan melanin di kulit.
Sementara itu, kolagen dapat membantu membuat kulit lebih kenyal, halus, dan lembap. Serta, glutathione dapat bekerja sebagai agen pemutih kulit.