Suara.com - Dunia tengah berduka atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus. Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu Vatikan.
Kabar kepergian imam tertinggi Gereja Katolik ini dikonfirmasi oleh salah satu camerlengo Gereja Suci Roma, Kardinal Kevin Ferrel.
"Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya," kata Farrell dikutip dari Al Jazeera.
![Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) melambaikan tangan sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/06/25900-kunjungan-paus-fransiskus-ke-indonesia-paus-fransiskus-tinggalkan-indonesia.jpg)
Sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus diketahui sempat dirawat di rumah sakit karena menderita bronkitis pada Februari lalu.
Tak lama, Paus Fransiskus diagnosis pneumonia bilateral dan trombosit rendah. Beliau sempat kritis akibat penyakit tersebut dan gejala awal gagal ginjal ringan.
Paus Fransiskus kini telah berpulang, berikut adalah prinsip-prinsip hidupnya yang dapat menjadi teladan bagi banyak orang.
Sosok Sederhana dan Bersahaja

Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936 dengan nama Jorge Mario Bergoglio. Beliau merupakan Paus ke-266 Gereja Katolik Roma.
Paus Fransiskus dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana. Nilai-nilai kesederhanaan ini ditanamkan oleh orang tua Paus Fransiskus sejak sang Paus berumur belasan tahun.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Pneumonia Bilateral, Kenali Ciri-cirinya
Kesederhanaan Paus Fransiskus tetap terlihat jelas selama masa kepausannya, sangat berbeda dengan gaya hidup mewah yang lazim diasosiasikan dengan Gereja Vatikan.